November Jadi Momentum Pengingat Kanker Paru, Simak Edukasi Efektif dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

- Rabu, 9 November 2022 | 20:55 WIB
Dokter Spesialis Paru-paru dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K) (Humas Siloam)
Dokter Spesialis Paru-paru dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K) (Humas Siloam)

Tindakan Operatif

Tindakan operatif merupakan pilihan utama pada kanker paru NSCLC stadium I atau II, terutama pada pasien dengan sisa cadangan parenkim paru yang adekuat.

Tindakan operatif umumnya dilakukan dengan reseksi paru setelah kemoterapi neoadjuvan.

Baca Juga: Kiki Hendrawan Batasi Pasien Saraf Kejepit 10 Orang Setiap Hari.

Penyebaran sel kanker yang luas pada intratoraks menjadi pedoman pilihan prosedur operasi yang akan dilakukan.

Lobektomi ataupun pneumonektomi tetap menjadi terapi operatif standar, di mana segmentektomi atau reseksi sleeve dapat menjadi pilihan pada kondisi tertentu.

Pasien kanker paru dengan stadium IIIb dan IV tidak direkomendasikan untuk menjalani terapi operatif, namun diberikan combined modality therapy yaitu dengan terapi gabungan radiasi dan kemoterapi.

Radioterapi

Radioterapi biasanya diberikan pada kasus yang inoperable dengan tujuan pengobatan kuratif.

Radioterapi juga dapat berperan sebagai terapi ajuvan ataupun paliatif pada kanker paru yang berlokasi di bronkus yang dapat memberikan penekanan di daerah vaskular.

Baca Juga: Pengakuan Pemeran Utama Kebaya Merah: Konten Video Pesanan Alter Akun di Twitter

Radioterapi dengan tujuan kuratif dapat diberikan dengan dosis paruh dan terbukti berhasil memperpanjang kesintasan sampai 20 persen terutama pada pasien usia lanjut yang menderita kanker paru stadium I, maupun pada pasien dengan komorbid yang menyulitkan untuk dilakukan operasi, atau pasien yang menolak dioperasi.

Pemberian Radioterapi preoperasi sangat dianjurkan untuk mengecilkan ukuran tumor sehingga mempermudah reseksi yang lebih komplit terutama pada kanker paru stadium III dengan pancoast tumor.

Sementara itu, pemberian Radioterapi pada pasien kanker paru yang telah mengalami invasi sel kanker ke kelenjar getah bening regional (N1-2) biasanya diberikan Radioterapi pasca operasi. Beberapa efek samping yang paling sering terjadi pasca Radioterapi adalah disfagia, yang disebabkan oleh esofagitis pasca radiasi.

kemoterapi

Halaman:

Editor: Fauzan Jazadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan

Rabu, 1 Maret 2023 | 19:00 WIB
X