JAKARTA- Badan organisasi di bawah PBB yang menangani masalah HIV/AIDS, UNAIDS, mengajak semua orang untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap HIV dan AIDS.
Langkah itu perlu dilakukan untuk merealisasikan epidemi AIDS pada 2030. Karena itu, selain pencegahan, semua orang dengan hasil tes positif juga harus segera menjalani treatment ARV atau anti retroviral.
Bahkan, semua orang yang sedang menjalani pengobatan harus disiplin untuk mencapai viral load tersupresi.
“Penguatan multi-sektoral menjadi penting untuk dilakukan agar mendapatkan dukungan yang cukup untuk program HIV. Negara juga harus prioritaskan pembiayaan program HIV. Dengan begitu, saya yakin bahwa kita semua dapat akhiri AIDS pada 2030,” kata UNAIDS Country Director Indonesia, Krittayawan Boonto pada World AIDS Day 2022 Press Briefing bertema Let’s Equalize, No Woman and Child Left Behind yang digelar di Jakarta, Jumat 25 November 2022.
Baca Juga: Pemerintah Terus Jaga Keterjangkauan Harga dan Pasokan Pangan Pokok
Krittayawan lalu menjelaskan perkembangan terkini mengenai HIV/AIDS. Menurut dia, setiap tahunnya angka orang dengan HIV terus meningkat.
Berdasarkan data epidemiologi UNAIDS, hingga tahun 2021 jumlah orang dengan HIV mencapai 38,4 juta jiwa. Situasi epidemi pada kelompok perempuan dan anak menunjukkan angka yang memprihatinkan.
Di Indonesia terdapat sekitar 543.100 orang yang hidup dengan HIV dengan estimasi 27 ribu kasus infeksi baru di tahun 2021.
Baca Juga: Senegal Buka Peluang Ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 Usai Kalahkan Qatar 3-1
Artikel Terkait
Jelang Hari AIDS Sedunia, UNAIDS Soroti Rendahnya Akses Pengobatan di Indonesia
PGE Raih Penghargaan P2 Covid-19 dan P2 HIV-AIDS dari Kemenaker
Usul Tekan Kasus HIV/AIDS lewat Menikah & Poligami, Uu Ruzhanul Ulum: Mohon Maaf Kalau Berbeda Pendapat
Tekan Kasus HIV/AIDS, Sinergi yang Makin Diperkuat Bisa Jadi Kunci