Sementara sejalan dengan tertanganinya pandemi, jumlah perjalanan Wisatawan Nusantara (Wisnus) juga terus meningkat. Pada tahun 2021 tercatat 603 perjalanan Wisnus atau 83,5% jumlah perjalanan tahun 2019.
Sementara, Presiden Direktur PT. Bank Central Asia, Tbk., Jahja Setiaatmadja, pembicara lain, mengungkapkan ada 15 desa binaan BCA yang telah sukses menjalankan pariwisata berkesinambungan, diantaranya Nagari Sikolek, Desa Petingsari, dan kampung adat SiIjungjung.
“Selama ini BCA telah berkontribusi dalam mempercepat digitalisasi di beberapa daerah wisata, seperti yang dilakukan di 15 desa binaan BCA,” jelasnya.
Jahja juga menyoroti tiga tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengembangkan desa wisata. Pertama, minimnya sinergi antar lembaga : pemerintah daerah, komunitas desa, dan pihak swasta.
Kedua, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan pariwisata di komunitas tersebut. Ketiga adalah terbatasnya penyediaan fasilitas dasar penunjang wisata.
“Ini yang kita alami dilapangan, banyak destinasi yang fasilitas penunjang wisata seperti sinyal jaringan seluler yang masih belum baik. Kita harapkan ini menjadi perhatian seluruh stakeholder pariwisata kita,” jelasnya.
Baca Juga: Prudential Indonesia dan UOB Indonesia Hadirkan Produk Asuransi Kumpulan
Direktur Operasional dan Keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero, Bonai Subiakto menyoroti pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan lokasi wisata.
Menurutnya, SMF telah berupaya masuk ke ceruk ini dengan memberikan pinjaman bergulir kepada warga kurang mampu untuk dapat membangun rumahnya menjadi homestay bagi wisatawan.
“Program homestay ini merupakan program CSR kami. Pada pelaksanaannya kami bekerjsama dengan kemenparekraf dan juga dinas pariwista setempat agar program yang diperuntukan bagi masayarakat MBR ini bisa tepat sasaran,” ungkapnya.
Sementara, Yuno Abeta Lahay, Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik PHRI, mengungkapkan rasa optimisnya akan kebangkitan pariwisata Indonesia di tahun 2023.
Hal ini karena, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memutuskan untuk memperpanjang program restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang akan berakhir pada Maret 2023.
“Perpanjangan restrrukturisasi ini, lanjutnya juga diberikan kepada segmen UMKM di, sektor penyedia akomodasi dan makanan minuman, ini sangat membantu kami,” jelasnya.
Sedangkan, Founder dan CEO hotelmurah.com, R. Ari Sudradjat menyoroti bisnis pendukung Pariwisata Berkelanjutan, termasuk pada bisnis travel online.
Menurutnya industry travel online harus fokus pada prtumbuhan Net Profit dan bukan pada bukan Omset, Jumlah Download, Followers, Member, Transaksi, dan lainnya.
Artikel Terkait
Iran Ancam Bakal Bui Keluarga Pemain Timnas Jika Tak "Jaga Sikap" Jelang Laga Versus AS di Piala Dunia 2022
Tunjuk Laksamana Yudo, Alasan Jokowi Rotasi Matra
Koordinasi Pusat dan Daerah Kunci Pengendalian Inflasi