Pesan Mulia di Film Teman Tidur

- Jumat, 24 Februari 2023 | 19:32 WIB
Gathering rilis film Teman Tidur  (Istimewa )
Gathering rilis film Teman Tidur (Istimewa )

 

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com, - Isu perundungan (bullying) dan kesehatan mental kiwari menjadi isu penting belum banyak digarap dalam industri film tanah air. Untuk mengisi kekosongan itu, Robagu Pictures merilis film bergenre drama thriller berjudul Teman Tidur, yang menjadikan perundungan atau bully sebagai tema utama.

Terlebih lagi, belum lama ini masyarakat dikagetkan dengan peristiwa penganiayaan seorang remaja secara brutal hingga mengalami koma oleh anak pejabat DJP Kemenkeu.

Baca Juga: Menimbang Gibran di Pilgub Jateng.

Hal ini memperlihatkan bully bisa menjadi tindakan kriminal berbahaya jika dibiarkan. Film Teman Tidur yang disutradarai Ray Nayoan mengambil latar belakang masa remaja dan situasi SMA.

Sekolah merupakan salah satu tempat di mana perundungan atau bullying seringkali terjadi.

Semua berawal dari Kelly, salah satu siswi SMA Tunas Bangsa, yang bunuh diri karena menjadi korban bully dari geng sekolah dan foto sensualnya tersebar ke seantero sekolah. 

Baca Juga: Kuda Hitam Pilpres 2024.

Cerita berlanjut dengan kehadiran sosok arwah Kelly yang terus menghantui para pelaku perundungan. 

Mutiara Sofya yang berperan sebagai Kelly menceritakan kesannya saat menjalani proses syuting dan mendalami perannya sebagai salah satu pemain utama film ini.

"Peran saya sebagai Kelly sangat relate dengan kondisi saat ini karena bully terjadi di sekolah dan di mana-mana. Kebetulan lagi, saya korban bully sejak TK hingga SMP. Jadi tahu dan ngerasain banget sedih, kecewa dan takut sebagai seorang korban," kata Mutiara saat media gathering rilis Teman Tidur
di Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: Keniscayaan untuk Gus Yaqut.

Hal senada dikatakan Gunawan, aktor senior yang berperan sebagai Ayah Kelly, korban bully
di film Teman Tidur. Ia merasa sangat menjiwai dan total sekali berperan dalam film ini.

"Saya merasakan perasaan kecewa sebagai orang tua yang anaknya dibully. Soalnya anak saya adalah korban bully saat SD. Terlihat sekali perbedaannya dari awalnya periang menjadi pendiam, suka menangis dan penakut. Orang tua harus peka terhadap kondisi dan perubahan sikap anak," ujarnya.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inilah Pemenang Balinale 2023

Minggu, 4 Juni 2023 | 01:17 WIB

Star Syndrome, Tayang Mulai 8 Juni 2023

Sabtu, 3 Juni 2023 | 18:49 WIB

Festival Film Ibarat Vitamin Bagi Sineas

Jumat, 2 Juni 2023 | 09:30 WIB

Balinale 2023 Datang Sinema Dunia Menjelang.

Rabu, 31 Mei 2023 | 13:24 WIB

Gala Premiere Film Hello Ghost, Mengharukan.

Sabtu, 6 Mei 2023 | 07:47 WIB
X