Bioskop Dibuka, Industri Perfilman Nasional Diharapkan Pulih

- Kamis, 7 Oktober 2021 | 12:01 WIB
Suasana Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu, 6 Oktober 2021. (Suaramerdeka/Dok)
Suasana Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu, 6 Oktober 2021. (Suaramerdeka/Dok)

JAKARTA, suaramerdeka.com- Seiring dengan penanganan Covid-19 yang makin membaik, pemerintah membuka kembali kegiatan masyarakat di ruang publik, di antaranya bioskop.

Langkah ini diharapkan mampu mendorong gairah bangkitnya sektor ekonomi kreatif perfilman tanah air karena dampak pandemi.

Berbagai strategi dan stimulus mendorong perkembangan industri perfilman nasional, juga dilakukan.

Hal ini disampaikan Direktur Industri Musik, film dan Animasi Kreatif (Kemenparekraf) Mohammad Amin dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Nurfitriyana Tak Soalkan Pemanah Olimpiade Tampil di PON Papua

Ia menegaskan, pembukaan bioskop akan membantu pulihnya ekosistem ekonomi kreatif, karena film sangat berkontribusi positif terhadap perekonomian kreatif.
 
Berbagai program digelontorkan pemerintah agar sektor industri kreatif kembali bergerak meski masih di masa pandemi. Di antaranya Program Kreatif dari Rumah bagi pelaku seni.

“Ini sekaligus mengirimkan pesan, bahwa digitalisasi itu perlu untuk membangun Ekraf di masa depan,” kata Amin.

Pihaknya juga menjalankan Program Webinar untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dalam hal digitalisasi, serta Program 1 Pintu sebagai sarana seleksi proposal kegiatan yang mendukung bangkitnya Ekraf.

Digitalisasi, menurutnya, menjadi salah satu solusi konkrit pulihnya industri hiburan secara umum.

Baca Juga: Beri Semangat Tim Sepak Takraw Jateng, Ganjar Malah Dijadikan Tamu Kehormatan

Selain penguatan creativepreneurship (kewirausahaan di bidang kreatif) dan peningkatan produk kreatif unggulan yang dapat diserap pasar, berkelanjutan, serta memiliki dampak ekonomi.

Selain itu Amin menekankan, langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan terutama kolaborasi perlu dilakukan oleh para pelaku Ekraf dalam membangkitkan kembali perekonomian.

Ada tiga skema disiapkan pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi nasional di bidang perfilman, yaitu promosi, produksi, serta perlindungan dan pemanfaatan hak kekayaan intelektual film.

“Melalui skema promosi, kami membantu promosi 40 film nasional, yaitu film panjang dan layar lebar, dengan anggaran mencapai Rp 1,5 miliar per film. Ini untuk membantu para production house agar berani menayangkan filmnya di bioskop, sehingga ekosistem perfilman nasional hidup kembali,” papar Amin.

Baca Juga: Perolehan Medali PON Papua: Jabar Gelisah Dikuntit DKI, Papua dan Jatim

Ketua Gabungan Pengusaha bioskop Seluruh Indonesia Djonny Syafruddin menyambut baik langkah pemerintah dalam mendukung promosi film nasional.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Joko Anwar Berbagi Ilmu di Sanggar Teater Populer.

Jumat, 17 Maret 2023 | 15:30 WIB

Awas, Iblis Dalam Darah!

Jumat, 10 Maret 2023 | 09:52 WIB

Ini Sinopsis Film Ku Ana Wa Anta.

Sabtu, 4 Maret 2023 | 21:47 WIB

Film Glo, Kau Cahaya; Siap Menyinari Penontonnya.

Senin, 27 Februari 2023 | 15:07 WIB

Pesan Mulia di Film Teman Tidur

Jumat, 24 Februari 2023 | 19:32 WIB
X