JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Film produksi KawanKawan Media yang diproduseri Yulia Evina Bhara berjudul ‘Autobiography’ telah selesai diproduksi dan akan segera ditayangkan.
Film ini merupakan film panjang pertama sutradara dan penulis skenario Makbul Mubarak yang lewat film pendeknya ‘Ruah’ memenangkan Piala Citra untuk kategori film pendek FFI 2017 dan Special Mention Award Singapore International Film Festival 2017.
Film ‘Autobiography’ dibintangi Kevin Ardilova, Arswendy Bening Swara, Lukman Sardi, Yusuf Mahardika, Rukman Rosadi, Yudi Ahmad Tajudin, Haru Sandra, dan almarhum Gunawan Maryanto.
Baca Juga: Pewarta Dilarang Mewartakan, Penulis Tidak Boleh Menulis
‘Autobiography’ berkisah tentang Rakib (diperankan Kevin Ardilova) bekerja menjaga rumah kosong milik seorang pensiunan bernama Purna (diperankan Arswendy Bening Swara). Suatu hari, Purna pulang kampung untuk mencalonkan diri menjadi bupati di daerah itu.
Rumah yang Rakib jaga kini tidak lagi kosong. Setiap hari, ia menemani Purna dalam banyak kegiatannya: berkampanye, memasang spanduk, dan lain sebagainya. Dalam sosok Purna, Rakib melihat sosok seorang ayah yang didambakannya.
Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian tak terduga mengubah semua itu.
Film ‘Autobiography’ berangkat dari relasi personal Makbul dengan sang ayah ketika masih kanak-kanak, menjadi eksplorasi pola relasi yang lebih umum terjadi. Di saat yang sama, relasi personal antara ayah dan anak adalah sesuatu yang sangat universal bagi penonton di Indonesia dan secara global.
Baca Juga: Run Lola Amaria Run
Makbul menceritakan, “Saya lahir dan besar di Tolitoli, sebuah kota kecil di Sulawesi Tengah. Hari-hari masa kecil saya habiskan di keluarga yang sebagian besar anggotanya berprofesi sebagai abdi negara – pegawai negeri sipil. Ayah saya adalah orang yang sangat patuh pada atasannya, pada negara, tanpa pernah banyak bertanya tentang alasan-alasan di balik perintah yang dibebankan padanya. Saya selalu penasaran, dari mana semua kepatuhan itu berasal?”
Ia menambahkan, ‘Autobiography’ adalah cerita soal kepatuhan yang terinspirasi dari observasi saya atas hidup ayah saya, dan juga observasi atas diri saya sendiri seiring saya tumbuh dewasa. Dengan demikian, cerita ini adalah cerita yang sangat personal.
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan metode penceritaannya, “Film ini dibungkus oleh genre suspense dengan pendekatan karakter yang sangat kental. Plotnya dikendalikan oleh keputusan tokoh-tokoh di dalamnya dan bukan oleh kejadian-kejadian di sekitar mereka.
Dengan pendekatan ini, film ini berambisi untuk memperkenalkan manusia Indonesia lebih dari sekedar warna kulit, bahasa, budaya, etnis, dan suku mereka, tapi juga memperkenalkan pada dunia tentang cara berpikir dan tata laku manusia-manusia Indonesia itu sendiri..
Dikembangkan sejak tahun 2017, proyek film ‘Autobiography’ telah dipresentasikan pada TorinoFilmLab2017 dan kemudian berlanjut terseleksi ke European Audiovisual Entrepreneurs Ties That Bind, Berlinale Co-production Market, Locarno Open Doors, Southeast Asian Fiction Lab-SEAFIC, FDCP Project market.
Artikel Terkait
Hilmar Farid; FFWI Tetap Hadir Tahun Depan
Ibnu Jamil; FFWI Memperkuat Ekosistem Perfilman Indonesia
Panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XI Tahun 2021, Resmi Membubarkan Diri