JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Orang yang mengambil profesi sebagai filolog, mempelajari filologi dan epigrafi, sering disebut berada di jalan yang sepi.
Tak mau sendiri di jalan sepi, sebagai filolog Sinta Ridwan memilih membagikan ilmunya kepada masyarakat dengan jalan kekinian.
Mengajak masyarakat menengok ke masa lalu melalui filologi, Sinta Ridwan ingin menggugah kesadaran, terutama anak muda, mengenai pentingnya mengenal masa lalu.
‘Tan hana nguni, tan hana mangke’ (Jika tidak ada masa lalu, tidak akan ada masa sekarang dan masa depan).
Kalimat dalam bahasa sansekerta yang sarat makna ini, yang kerap kita temui pada naskah-naskah kuno pada saat berkunjung ke museum, inilah yang menjadi dasar bagi Sinta Ridwan untuk bergerak berbagi ilmu.
Baca Juga: Ustazah Oki Setiana Dewi Minta Maaf Usai Ceramah Terkait KDRT Dikecam Warganet
Kalau direnungkan lebih dalam lagi, dari naskah-naskah kuno tersebut, banyak sekali catatan-catatan peradaban di masa lalu, gambaran gaya hidup, konten-konten sastra masa lalu hingga pepatah petitih yang bisa dijadikan sebagai pedoman kehidupan di masa sekarang.
Hal ini diungkapkan Sinta Ridwan, seorang Filolog perempuan pada acara Live IG Nina Nugroho Solution #akuberdaya bertajuk ‘Cerita Perempuan di Balik Aksara Kuna’, baru-baru ini.
Dikatakan kandidat doktor di bidang arkeologi ini, filologi adalah ilmu yang meneliti manuskrip-manuskrip sastra kuna (kuno) dari jaman tahun 1300-an silam, namun ada pula yang memiliki rentang usia 50 tahun dari sekarang.
Artikel Terkait
Nina Nugroho Ingin Bangun Mental Pelaku UMKM Sekuat Baja
Nina Nugroho Solution : Brand Global Pun Melirik Produk UMKM Kota Depok
Sharing Session #akuberdaya Nina Nugroho 3 Aspek Ini Tanda Jiwa Sedang Tak Sehat, Lakukan Self Healing
Customer Nina Nugroho Donasikan Rp. 20.000.000 Untuk Anak-Anak Perempuan Penderita Kanker Melalui YKAI
Desainer Nina Nugroho Terima ‘Anugerah Perempuan Inspirasi Indonesia’ dari IPEMI