Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta: Dorce Gamalama Tercatat Sebagai Perempuan

Jakarta,suaramerdeka-jakarta.com- Identitas jenis kelamin Dorce Gamalama sempat menjadi perdebatan usai dirinya mengungkapkan wasiat ingin dimandikan dan dimakamkan sebagai perempuan ketika meninggal. 

Wasiat tersebut ia ungkap saat menjadi narasumber di Podcast Denny Sumargo pada januari 2022.

Dorce Gamalama dipastikan memiliki identitas sebagai perempuan menurut data kependudukan dan catatan sipil, setelah sebelumnya sempat menjadi perdebatan beberapa waktu lalu.

"perempuan di data kami," kata Budi Awaludin, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (16/2).

Baca Juga: Selebritas dan Seniman Dorce Gamalama Meninggal Dunia Akibat Covid-19

"Di database kami sejak NIK awal 09, sudah berkelamin perempuan. Jadi dari awal sudah perempuan," lanjutnya merujuk ketika nomor NIK masih diawali dengan angka 09 yang kini sudah dikonversi menjadi angka 317.

Keinginan terakhir Dorce Gamalama tersebut kemudian menuai protes dan penolakan dari sejumlah pihak, seperti Majelis Ulama Indonesia dan Gus Yahya.

Mereka berpendapat, Dorce Gamalama yang sudah diketahui secara umum sempat berganti jenis kelamin dari laki-laki menjadi perempuan pada dekade '80-an tetap mesti dianggap sebagai laki-laki kala meninggal dunia.

Jenazah transgender itu diurus sebagaimana jenis kelamin awal dan asalnya ya," cuit Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis dalam akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Penelitian Membuktikan Terapi Plasma Konvalesen Efektif Menyembuhkan Covid-19

Dorce Gamalama pun merespons sejumlah komentar yang menentang wasiatnya untuk dimandikan sebagai perempuan ketika ia meninggal dunia. Menurut Dorce, siapa saja boleh memandikannya karena keluarga yang akan mengurus.

"Kepada kiai-kiai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga (Dorce) yang akan mengurusnya," kata Dorce Gamalama dalam unggahan di Instagram miliknya, Senin (30/1).

Mau kain kafannya tujuh lapis, mau delapan lapis, saya serahkan kepada yang mengurus. Yang mengurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki perempuan boleh. Jadi siapa saja boleh memandikan saya," lanjutnya.