Leona Untari Datang, Gotta Go Menjelang

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com, -
Penyanyi muda berdarah Jawa Batak Leona Untari hadir di tahun pandemi, dengan merilis single perdana berjudul  “Gotta Go”.

Menurut gadis kelahiran 1 Agustus 1995 jebolan The Voice Indonesia ini, Gotta Go merupakan ciptaanya sendiri. Single ini, imbuh pemilik banyak bakat, itu bukan hanya liriknya yang dia tulis, tapi juga
notasinya.

"Saya menciptakan lagu ini sejak tahun 2018 lalu,” jelas Leona di Jakarta, Minggu (20/1/2022).

BwnnyBaca Juga: Novel Mari Menari Karya Benny Benke Diterbitkan Relasi Inti Media

Leona menambahkan, sebetulnya lagu ciptaannya sudah banyak, tetapi lagu yang berlirik bahasa Inggris baru Gotta Go.

Proses produksi single ini dari mulai recording hingga rilis ini memakan waktu sekitar 2 bulan.

“ Lagu Gotta Go ini sengaja saya buat dengan berbahasa Inggris, sedang genrenya adalah R&B, untuk proses produksinya tergolong singkat yaitu 2 bulan, direkam di Arkoji Studio dan di bawah manajemen Arkoji Studio pula. Penata musiknya Aryo Prasetyo dan Tim Produksi di Arkoji Studio,” tambah Leona.

Single perdana Leona Untari berawal dari kegundahannya melihat ruang gerak perempuan yang dianilai terbatas. Ia berusaha mengartikulasikan bentuk protesnya melalui lirik-lirik yang cukup catchy bagi millenials.

Single ini diharapkan menjadi anthem untuk seseorang yang terjebak dalam hubungan asmara yang toxic, tapi berusaha memantapkan diri untuk move on.

Baca Juga: Penggenapan Diri Benny Benke

“ Single Gotta Go ini nggak cuma memuat sebatas pada hubungan percintaan aja. Para pekerja kantor yang stuck dengan beban kerja berlebihan, temen kantor yang cukup manipulatif untuk merugikan temen yang lain, perintah melalui telepon atau chat tentang pekerjaan di luar waktu kerja kan cukup toxic, ya? Menurutku, itu menganggu mental banget,” katanya.

Termasuk perlakuan buruk laki-laki terhadap perempuan.

“Misalnya, kan lagi marak tuh info kekerasan seksual, baik itu verbal maupun fisik. Kadang memang ada freezing moments dan kami, para perempuan susah untuk switch ke mode defensive. Nah, single ini juga bisa, kok, dijadikan daily reminder bahwa perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki buat speak up sehingga suatu saat kalau tertimpa hal-hal yang kurang diinginkan (amit-amit, ya! Jangan sampai, deh!), kita bisa lebih cepat untuk membela diri,” tambah Leona.

Baca Juga: Sutardji Calzoum Bachri; Puisi Benny Benke Prosaik, Layak Direnungkan