JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Kunci utama dalam membuat sebuah karya, juga karya film adalah totalitas. Dengan totalitas karya cipta akan hadir ke masyarakat dengan kualitas yang sangat terjaga.
Demikian dikatakan sutradara film drama romantis My Sassy Girl Fajar Bustomi di kantor Falcon Picture yang juga bertindak sebagai Rumah Produksi Filmnya.
My Sassy Girl adalah film daur ulang dari film Korea Selatan tahun 2001 berjudul sama. Yang dalam versi Indonesianya dibintangi oleh Jefri Nichol dan Tiara Andini.
Baca Juga: Lekas Pulang Eril....
Film yang akan diedarkan mulai tanggal 23 Juni 2022 ini, masih menurut Fajar Bustomi, bahkan ketika sudah dibuat dengan totalitas tinggi sekalipun, belum tentu mendapatkan penerimaan yang baik dari masyarakat.
"Akan selalu ada penilaian jelek dari publik atas karya yang kita hadirkan ke masyarakat. Hal itu tidak bisa dihindari. Sebagus apapun karya film yang kita sajikan ke masyarakat, selalu ada penilaian yang berbeda..., itu wajar sih. Kita tidak mungkin menyenangkan semua orang," kata Fajar Bustomi dengan tubuh yang terlihat lebih bugar dan langsingnya.

"Dulu, saat saya menghadirkan (film) Dilan, sebagian masyarakat juga menilai, aktor utamanya kurang cocok. Tapi setelah nonton filmnya, pandangan mereka jadi berbeda," kata Fajar Bustomi.
Baca Juga: Kuliah Umum Benny Benke di Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Berlangsung Hangat
Artikel Terkait
Film My Sassy Girl, Duet Jefri Nichols-Tiara Andini Yang Bikin Histeris Penggemarnya
Trailer Film My Sassy Girl Resmi Dirilis Falcon Pictures