JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,-- Kiat apa yang harus dilakukan Hanung Bramantyo selaku sutradara film Satria Dewa Gatotkaca, agar penonton filmnya dari segala tingkatan umur alias segala usia? Meniadakan semua adegan cipratan darah, meski tetap membiarkan adegan perkelahiannya tetap ada, dengan tingkat kekerasan yang masih sangat bisa ditoleransi.
"Saya sampai harus nonton (ulang) Batman; The Dark Knight, dan memang di film itu tidak ada adegan muncratan darah, meski adegan perkelahiannya lebih heavy," kata Hanung Bramantyo paska pemutaran perdana film produksi Satria Dewa Studio di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (6/6/2022) sore.
Baca Juga: Lekas Pulang Eril....
Dia menambahkan, meski dalam beberapa adegan tampak tidak logis, karena dalam perkelahian nyata, seseorang tetap tidak mengeluarkan darah, meski saling baku pukul. "Waktu adegan dipanah kupingnya, logikanya kan harus muncrat darah. Tapi itu ngga ada, karena yaitu tadi, harus dilakukan, agar film ini masuk ke segala umur," katanya mengulang
Dengan membuat LSF (Lembaga Sensor Film) memberikan stempel segala umur, Hanung Bramantyo berharap film terkininya itu, dapat menghimpun penonton sebanyak mungkin.
"Jadi, anak-anak sampai ibu dan bapaknya, sama sama-sama bisa menikmati film ini," kata Hanung lagi.
Baca Juga: Penerimaan; Kepada Ridwan Kamil dan Atalia Praratya
Didampingi sejumlah pelakon utama film Satria Dewa Gatotkaca, seperti
Rizky Nazar, Omar Daniel, Yasmin Napper, Jerome Kurnia, Axel Matthew, Cecep Arif Rahman, Yayan Ruhian, dan banyak nama lainnya, Hanung juga sebisa mungkin membumikan cerita Mahabarata, terutama perseteruan antara Kurawa dan Pandawa, dengan seringan mungkin. Tapi menghilangkan esensi cerita aslinya.
Artikel Terkait
Keren, Teaser Trailer Film Satria Dewa: Gatotkaca Dirilis, Umumkan Pemeran Film Satria Dewa: Arjuna
Film Satria Dewa Gatotkaca Rilis Poster dan Trailer