JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,-
Jika ingin belajar bagaimana mengeja kesabaran dengan baik dan laras. Sekaligus menguji sejauh mana keteguhan, kesungguhan dan kekuatan menggapai keinginan diuji, tontonlah film Ranah 3 Warna.
Di film produksi MNC Pictures, yang disutradarai Guntur Soeharjanto dan berangkat dari skenario pintar Alim Sudio, kekuatan, keliatan, dan daya tahan mental dan spiritual seseorang diuji dengan cara paling tak terduga, sekaligus jenaka.
Dibutuhkan kematangan, kedewasaan, sekaligus kelapangan hati untuk membaca dan mencerna banyak pesan baik dari film yang merupakan kelanjutan kisah tokoh Alif. Yang sebelumnya sudah dituliskan Ahmad Fuadi dalam novel berjudul Negeri 5 Menara yang terbit pada tahun 2009.
Baca Juga: Yenny Wahid vs Muhaimin Iskandar; Terlukalah Sampai Kau Mampus!
Judul Ranah 3 Warna sejatinya merujuk pada sepatu butut tokoh Alif yang bersetia menemani langkah tuannya menjejak tiga negara; Indonesia, Yordania dan Kanada. Selebihnya, kisah anak umur 19 tahunan, pepak dengan segala dinamikanya. Tentu ada asmara yang tak sampai, ada di sana.
Menyaksikan film yang kreatif produsernya dipegang Lukman Sardi ini secara garis besar menyenangkan. Bahkan mengenyangkan secara maknawi. Tanpa harus mengernyitkan dahi. Meski tentu tidak sempurna benar.
Baca Juga: Penerimaan; Kepada Ridwan Kamil dan Atalia Praratya
Persoalan intercut, atau perpindahan satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita, sedikit banyak mengganggu.
Dari Bandung, setelah menerima telegram dari rumah, tokoh protagonis Alif Fikri (diperankan dengan baik oleh Arbani Yasiz) tetiba sampai di Minang, sana.
Artikel Terkait
Super, Gala Premier Film My Sassy Girl Disesaki 5 Ribu Penonton
Berkat Kimiawi yang Kuat Antara Jefri Nichol dan Tiara Andini, Film My Sassy Girl Disanjung
Nia Ramadhani Sebut Film Keluarga Cemara 2 Tontonan Keluarga