Puisi Benny Benke.
Romo Mudji termangu. Ngungun dan haru, saat Indonesia Raya kumandang di negeri tandang.
Di pelataran depan Tsarskoye Selo, sepelemparan waktu dari St. Petersburg, Romo trenyuh hatinya.
"Tak pernah aku seterharu ini, menyimak Indonesia Raya!"
Jarak memang mampu melempar melankoli manusia pada kampung halaman, yang selama ini jarang kita sadari.
Demikianlah Romo Mudji di Desa Para
Tsar, desa para petinggi negeri dan
bangsawan semasa kekaisaran Rusia
berjaya, merehatkan penatnya. Tetirah menyerah pada suasana desa.
Di Tsarskoye Selo, Romo Mudji layaknya
para nomenklatur, elite Soviet pada sebuah
masa, berpasrah pada Indonesia Raya.
Yang dikumandangkan lima musisi tua dari negeri jauh, dengan sejumlah alat tiupnya.
(Mengheningkan Puisi, Benny Benke
Editor, Doddi Ahmad Fauji
Ilustrasi cover, Lukisan Made Kaek
Ilustrasi di dalam, Drawing Yusuf Susilo Hartono. ISBN; 978-623-7837-39-8. Cetakan Pertama, Februari 2022. Diterbitkan oleh SituSeni, Kp. Sukamulya Dalam III No. 23 Rt/Rw 06 – 09, Kelurahan Sukaasih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan (KDT), Benny Benke. Mengheningkan Puisi / Benny Benke ; editor, Doddi Ahmad Fauji. - Bandung : CV Situseni, 2021. 140 hlm. ; 21 cm. ISBN 978-623-7837-39-8. 1. Puisi Indonesia . I. Judul. II. Doddi Ahmad Fauji. 899)
Artikel Terkait
Lekas Pulang Eril....
Che dan Borobudur
Perjalanan (Darat) ke Prambanan Jazz Festival 2022
What the Fuck (Pembacaan atas Prambanan Jazz Festival 2022).
Bohong