"sudah ada pertemuan terakhir, menunggu persekot," jawab telepon nyaring
beberapa kuli disket bolak-balik
ke markas guna persiapan perang primitif
kendati masih kabar burung-burung unta yang diperas dari dalam perut laut
jemu kukabarkan lewat suara pesawat angin
lebih beruntung bersekutu dengan perompak ?
airmata terus mengalir
suara ketukan bambu
sudah mundur konglomerasi itu
Jakarta, September 2022
OBSESI BERGUGURAN
perkawinan mencapai titik beku
pada roh Tuhan kami ganjil
menghitung musibah dari waktu
ke pot-pot bunga berduri
pemabuk bunuh diri
di atas hamparan tanah gambut
tancapkan jantung runcing
ribuan batu disedot dari dubur
salju yang menyumbat kelamin
melambungkan angan-angan
menuju ranjang pohon jati
yang tumbuh mandul
mondar-mandir makan onderdil mobil
engkau menjilat-jilat darah
otak terbakar
hampir meledak ayat-ayat suci
titipan pendeta enam tahun silam
papan catur yang selalu dikirim lewat faksimile
terkubur rapi dalam sajak lumpuh tempo waktu
bahkan ratusan kode pos membunuh dengkur tidur
tak pernah hadir lagi
Artikel Terkait
Bahasa dan Sastra Daerah sebagai Aset dan Kekayaan Nasional Tidak Boleh Terpinggirkan
Rayakan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, BRIN Luncurkan Dua Buku Hasil Penelitian
Safari Sastra 7 Kampus
Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Jaga Kelangsungan Hidup Bahasa dan Sastra Daerah