Bono U2: ‘Bukan Perbedaan Bermusik yang Memecah Belah Band, Tapi Uang’

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Vokalis U2, Bono, menyinggung hubungannya yang langgeng dengan teman-teman segrupnya di U2. Topik yang dia bicarakan dalam bukunya yang akan terbit, Surrender: 40 Songs, One Story, yang terdiri atas 40 bab, dan setiap bab dinamai dengan judul-judul lagu U2.

Dalam percakapannya dengan David Remnick saat berlangsung Festival New Yorker, seperti dikutip People, dia menjelaskan alasannya di balik pembagian keuangan secara merata dia antara empat anggota band—Bono, the edge, Adam Clayton, dan Larry Mullen Jr. Dia menyebut keputusan mereka untuk melakukan itu sebagai “hal terbaik yang pernah diputuskan.”

“Lagu-lagu itu dibuat seperti itu karena Edge, Adam, dan Larry. Saya pikir Edge merasakan hal yang sama,” katanya. “Anda tahu, kami adalah penulis lagu utama. Tapi Adam akan tampil dengan bassline yang luar biasa, atau Larry akan masuk dengan beat yang luar biasa... Manajer kami pernah berkata kepada kami, “Kau tahu, bukan perbedaan bermusik yang memecah belah sebagian besar band. Tapi uang.’ Lalu dia berkata, ‘Lakukanlah itu dengan benar.’ “

Baca Juga: Rahasia Pernikahan Awet Pasangan Bono-Ali Hewson

Dalam promosi buku barunya vokalis U2 itu mengumumkan serangkaian penampilan solo, bermula di New York City's Beacon Theatre pada 2 November dan berakhir pada 28 November di Madrid.

Tur ini digambarkan sebagai “semalam dengan kata-kata, musik & sejumlah kenakalan” yang akan berlangsung di 14 kota berbeda di seluruh dunia. Buku itu sendiri akan mengungkap mengenai masa kecil Bono di Dublin, termasuk kematian ibunya saat dia berusia 14 tahun, kebangkitan U2, dan aktivismenya dalam memerangi HIV/AIDS dan kemiskinan.

“Saya rindu berada di atas panggung dan keakraban dengan penonton U2,” kata Bono dalam siaran persnya. “Dalam pertunjukan ini, saya punya sejumlah cerita untuk dinyanyikan, dan sejumlah lagu untuk diceritakan... Tambahan saya ingin bersenang-senang mempersembahkan ME-moar saya, Surrender, yang sebenarnya lebih tepat disebut WE-moar kalau saya mengingat semua orang yang membantu saya berangkat dari sana ke sini.” (rea)