JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Bono U2 mengungkapkan bahwa grup musik itu ternyata pernah nyaris bubar. Dalam wawancara dengan jurnalis David Remnick saat Festival New Yorker beberapa waktu yang lalu, Bono menyampaikan hal itu ketika mengupas memoarnya Surrender: 40 Songs, One Story yang segera terbit.
Saat itu David Remnick bertanya kepada Bono mengenai David “The Edge” Evans, gitaris dan vokalis latar U2, yang kabarnya pernah mengalami krisis spiritual dan hendak hengkang dari U2.
Bono lantas bercerita bahwa mereka saat itu sama-sama bersekolah di Mount Temple Comprehensive School. Sekolah itu tidak memaksakan pemahaman agama kepada mereka, namun The Edge dan Boni termasuk siswa yang telah memiliki keyakinan agama yang mendalam.
Baca Juga: Peraih Nobel Sastra Abdulrazak Gurnah Hadir di Pameran Buku Frankfurt 2022
“Kami kemudian bergabung dengan—kukira anda akan menyebut mereka sebagai orang Kristen radikal abad pertama, semacam kelompok punk. Dan anda tahu, mereka tidak membutuhkan hal-hal yang bersifat materi. Mereka sangat ketat dalam soal itu,” kata Bono seperti dikutip Billboard.
“Pada mulanya kami kira mereka akan menerima kami apa adanya. Setelah beberapa waktu, mereka mulai menyerang kami. ‘Mungkin soal musik ini—kalian harus meninggalkannya. Dan kalau dunia ini rusak, sungguh, dunia ini benar-benar rusak. Kalau kalian ingin menjadi bagian dalam perbaikan dunia, mungkin musik adalah sesuatu yang harus kalian campakkan dan nyanyikan saja lagu pujian ini’,” Bono meneruskan.
Bono mengatakan bahwa dia dan The Edge mulai mempercayai orang-orang ini, dan rekan satu bandnya itu mulai merasa tidak enak. “Dia meneleponku dan berkata, ‘Aku rasa aku tidak bisa menyelesaikan soal ini.’ Aku berkata, ‘Ya, aku juga punya masalah dengan ini. Aku ingin menjadi orang yang bermanfaat. Aku ingin bermanfaat dalam hidupku, dan aku ingin bermanfaat bagi dunia. Dunia ini, kau tahu, b—.”
Baca Juga: Buah Tangan dari Frankfurt (3): Selamat Datang di Frankfurt
Larry Mullen Jr., penggebuk drum dan salah satu pendiri U2, juga bergabung dengan The Edge dan Bono. Anggota band keempat, Clayton, kemudian memperkenalkan mereka kepada “manajer kelas satu” bernama Paul McGuinness. Band ini baru saja meraih sukses dengan album debut mereka, Boy.
Artikel Terkait
Bono U2: ‘Bukan Perbedaan Bermusik yang Memecah Belah Band, Tapi Uang’
Bono Merilis Memoar 'Surrender' pada November 2022
Bono U2: ‘Aku Masih Tidak Terlalu Suka pada Nama U2’
Bono, Kehilangan Ibunya Membuat Dirinya Beralih ke Musik