Oleh : Pulo Lasman Simanjuntak, penggiat sastra
Jakarta, Jumat 21/10/2022 Penyair dan sastrawan Pulo Lasman Simanjuntak yang dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961 selalu berusaha memakai (membaca-red) batin rohani melalui tulisan dalam bait-bait maupun larik karya puisi.
Sebagai penulis puisi yang karyanya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan saat ini tengah persiapan menerbitkan buku antologi puisi ke-8 berjudul BILA SUNYIKU IKUT TERLUKA.
"Puisi saya selalu menyentuh batin rohani ketika mulai terinspirasi untuk menulis sebuah karya sastra melalui puisi atau sajak," katanya di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: Catatan Kemenkes Beberapa Gejala Ginjal Akut Yang Dialami Pasien di Indonesia, Apa Saja?
Dengan motto "menulis puisi memang tak pernah mati" penyair Pulo Lasman Simanjuntak masih terus menulis karya puisi diberbagai media cetak, media online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
"Rencananya karya puisi saya akan coba tembus juga sampai ke media massa di Singapura, Brunei Darussalam, dan Vietnam.Beberapa karya puisi saya telah diterjemahkan atau dialihaksarakan ke dalam bahasa Inggris dan Arab Melayu," ujar pria yang karya puisinya pertama berjudul IBUNDA dimuat di ruang sajak anak-anak pada bln Juli 1977.
Dalam aktivitas kesusasteraan Indonesia nama Penyair Pulo Lasman Simanjuntak telah masuk dalam buku "Apa& Siapa Penyair Indonesia" (terbitan Yayasan Hari Puisi Indonesia) serta " Buku Pintar Sastra Indonesia" Pamusuk Nst (terbitan PT.Gramedia Kompas).
Baca Juga: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk luncurkan produk Alangsari Cool.
Artikel Terkait
Puisi Menyentuh RK: Wahai Sungai Aare, Lindungi Dia dalam Kemegahanmu
Agar Beban Puisi Berkurang
Puisi RK di Pemakaman Eril: "Bukankah Tiap Jengkal Tanah Milik Allah Yang Menentukan Segala Pergi dan Pulang"
Siam Semesta Buku Puisi Terkini Sosiawan Leak Siap Menjelang
Ritus Puisi Dalam Tubuh
Menulis Puisi Memang Tak Pernah Mati