Estetika Ted van der Hulst di Museum ARMA.

- Senin, 26 Desember 2022 | 06:37 WIB
Pamerkan Karya Fotografi ‘Aristocrats’ di Museum ARMA (Istimewa )
Pamerkan Karya Fotografi ‘Aristocrats’ di Museum ARMA (Istimewa )

Ubud, Jakarta.Suaramerdeka.com,-  fotografer asal Belanda Ted van der Hulst menggelar pameran fotografi bertajuk ‘Aristocrats’ di museum ARMA, Ubud, 28 Desember 2022 hingga 18 Januari 2023 mendatang.     

Ted Van der Hulst menyajikan puluhan karya fotografi human interest yang digali dari kehidupan komunitas orang-orang bertubuh pendek (cebol) yang bertahan hidup di tengah gemuruh aktivitas pariwisata di Bali.

Baca Juga: Made Kaek Makin Bertaji.

Ted van der Hulst yang lahir di Utrecht, Belanda, 1982 ini mengeluti fotografi sejak kecil. Seusai kuliah di Fotovakschool Amsterdam (2012) ia bekerja di MRA untuk menggarap foto-foto majalah Harper's Bazaar, Cosmopolitan, dan Esquire sambil mengajar fotografi di Lasalle College di Jakarta.

Proyek pribadinya yang menampilkan karya fotografi yang sangat menyentuh pernah dipamerkan dan diterbitkan dalam sebuah buku bertajuk Dennis (2017).

Pameran lima tahun silam itu menyajikan kehidupan orangutan muda yang diselamatkan kemudian belajar bagaimana hidup kembali di hutan. Kemudian berturut-turut pameran foto High Dogciety di Edwin Gallery (2019), dan JakCats di Kunstkring (2019).

 Baca Juga: Garis-Garis Manis Made Kaek

Kini Ted van der Hulst tinggal di Bali bersama anak istrinya menjalani profesi  sebagai seorang seniman potret seperti halnya seorang pelukis, tetapi ia menggunakan kamera untuk bekarya.

Ted van der Hulst gelar pameran fotografi bertajuk ‘Aristocrats’ di Museum ARMA, Ubud, 28 Desember 2022 hingga 18 Januari 2023 mendatang.
Ted van der Hulst gelar pameran fotografi bertajuk ‘Aristocrats’ di Museum ARMA, Ubud, 28 Desember 2022 hingga 18 Januari 2023 mendatang. (Istimewa )

Ted van der Hulst kebanyakan memotret dengan menggunakan lampu studio dan tripod. Ia menghindari efek khusus dan citra digital serta memilih membiarkan lensa dan kamera bekerja untuk menjaga foto tetap jujur dan otentik. 

Seperti karya dalam pameran Aristocrat ini, ia terpikat berkarya di luar apa yang dianggap sebagai kecantikan. Ia lebih mengedepankan ‘apa adanya’ dari tangkapan lensa kameranya.

Baca Juga: Made Kaek Datang, Chiang Mai Guncang.

Inspirasi dari komunitas orang-orang pendek di Bali ini rupanya menjadi bagian dari upayanya menampilkan orang-orang yang tepinggirkan dan yang nyaris tak dibicarakan dalam percaturan sosial.

Sebagian karya mengambarkan aktivitas komunitas yang berjumlah sekitar 25 orang yang bekerja melalui pertunjukan tinju komunitas Midget Fun Boxing ini bagi turis di Bali. Ted van der Hulst ingin menyodorkan betapa kegigihan komunitas ini memperjuangkan kehidupan, sebagai hak sebagaimana warga yang lain. 

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

ATVI Dukung Malam Kesenian Kedubes Rusia

Jumat, 17 Maret 2023 | 22:06 WIB

Denny JA Soal Perselisihan Sastra Atau Politik

Kamis, 16 Maret 2023 | 21:26 WIB

Bowo Leksono 'Menggugat'

Selasa, 7 Maret 2023 | 09:48 WIB

Aktor Kawakan Indonesia Ikranagara Tutup Usia

Selasa, 7 Maret 2023 | 09:45 WIB

Jose Rizal Manua Bawa Zombie di Latihan Teater

Jumat, 17 Februari 2023 | 19:49 WIB

Mudji Sutrisno: Amrih Mulya Asma Dalem Gusti.

Sabtu, 31 Desember 2022 | 10:10 WIB

Estetika Ted van der Hulst di Museum ARMA.

Senin, 26 Desember 2022 | 06:37 WIB
X