JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Kementerian Luar Negeri Saudi melalui pernyataan pada Rabu (29/3) menuturkan pemerintahan Raja Salman mengecam 85 warga Israel, termasuk mantan anggota Knesset yang radikal, Yehudah Glick, yang memasuki halaman masjid dengan dikawal aparat.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan puluhan warga Israel itu melakukan ritual Talmud di halaman masjid Al-Aqsa. Ini berlangsung ketika umat Muslim menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan.
"Kecaman dan penolakan kerajaan terhadap penyerbuan halaman Masjid Al-Aqsa oleh pemukim Israel secara terang-terangan di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel," bunyi pernyataan Kemlu Saudi.
"Praktik-praktik semacam itu merusak upaya perdamaian dan melanggar prinsip dan norma internasional dalam menghormati kesucian agama."
Dalam pernyataan itu, Saudi juga menegaskan "sikap tegas Riyadh untuk mengakhiri pendudukan Israel dan mencapai solusi yang adil serta komprehensif untuk konflik Palestina-Israel.
Solusi yang akan memungkinkan warga Palestina untuk membentuk negara merdeka mereka sendiri sesuai dengan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," bunyi pernyataan Kemlu Saudi menambahkan seperti dikutip The Middle East Monitor.
Palestina juga turut mengutuk insiden di halaman Al-Aqsa tersebut. Ramallah memperingatkan konsekuensi bagi Israel dan prospek perdamaian keduanya akibat insiden ini.
Masjid Al-Aqsa memang kerap menjadi titik rawan bentrokan antara warga Israel dan Muslim Palestina.
Kompleks masjid itu terletak di Yerusalem, kota yang menjadi rebutan Israel-Palestina selama ini.
Baca Juga: Raja Salman bin Abdulaziz Mengutuk Pembakaran Salinan Al Quran oleh Aktivis Anti-Islam di Denmark
Bagi umat Muslim, Masjid Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sebab, Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Muslim sebelum dipindahkan ke Mekkah.
Sementara itu, bagi umat Yahudi di Israel, kompleks Al-Aqsa juga merupakan situs suci bagi mereka yang kerap disebut tembok ratapan.
Artikel Terkait
Isu Gantikan Indonesia, Peru Justru Terancam Gagal Gelar Piala Dunia U-17 2023
Pengoperasian Perdana, DAMRI Beri Tarif GRATIS Khusus Layanan ALBN Kupang - Dili Pada 30 Maret 2023
Pengguna Medsos Indonesia Capai 219,9 juta.