suaramerdeka-jakarta.com-Dampak gangguan pengiriman barang akibat krisis kontainer, Produsen perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA, menaikan harga jual barang pada tahun 2022.
Dilansir dari AFP, Jumat (31/12/2021), IKEA mengatakan bahwa kenaikan rata-rata pada setiap barang senilai 9%. Perusahaan itu juga menjelaskan gangguan pengiriman ini telah menyebabkan inflasi di beberapa wilayah.
"Seperti banyak industri lainnya, IKEA terus menghadapi kendala transportasi dan bahan baku yang signifikan yang menaikkan biaya, tanpa antisipasi jeda di masa mendatang," Ingka Group, perusahaan induk yang memiliki 90% saham IKEA , mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Ingka Group sendiri menambahkan bahwa selama 2021 pihaknya harus mengeluarkan dana ekstra hingga 250 juta euro (Rp 4 triliun) untuk menangani krisis pengiriman ini. Keadaan ini juga diperburuk oleh kembalinya permintaan menyusul meningkatnya kembali pandemi Covid-19 di beberapa area.
Baca Juga: Ketua DK LPS : Stabilitas Sistem Keuangan & Likuiditas Perbankan Faktor Utama Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu, bencana krisis pengiriman barang akibat defisit kontainer sendiri masih terus terjadi di seluruh dunia. Hal ini juga turut dirasakan oleh pengusaha Indonesia.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto, mengatakan kelangkaan kontainer perdagangan internasional sudah terjadi sejak pertengahan 2020.
Akibat dari pandemi dimana banyak pelabuhan utama dunia di China dan Amerika melakukan lockdown. Lalu ketika ekonomi China membaik permintaan terhadap angkutan kapal menjadi tinggi, sedangkan suplai kapal terbatas.
Sampai saat ini produsen kontainer di Vietnam dan China juga terus menggenjot produksinya untuk memenuhi permintaan. Beberapa Main Line Operator (MLO) juga sedang berencana menambah kapal baru meski tidak dalam waktu singkat.
Artikel Terkait
AirNav Indonesia Dukung Operasional Command Center Kementerian Perhubungan
2021, Pengumpulan ZIS dan DSKL di Baznas Pusat Tumbuh 33 Persen
Ciptakan Komunikasi Publik Efektif, Kominfo Ajak Masyarakat Tangkis Hoaks Bersama
Kerapuhan, dan Ketabahan
Kementerian Kominfo Dukung Agenda Prioritas Indonesia dalam Masa Presidensi G20