JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Konflik antara Rusia-Ukraina masih menjadi perhatian dunia, terutama dampaknya terhadap kegiatan perekonomian global.
Negara negara anggota NATO dan Pro Ukraina makin sebal usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah yang dikuasai kelompok separatis Donetsk dan Luhansk.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Ghafur Dharmaputra, mengungkapkan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di salah satu wilayah kekuasaan kelompok separatis pro-Rusia, Luhansk, di tengah konflik yang makin panas.
"Ada sayu perempuan (WNI) yang bersuami warga negara asing, di Luhansk. (Kondisinya) baik. Kotanya juga masih normal," kata Ghafur pada selasa (22/2) malam.
Kedutaan Besar RI di Kiev, lanjut dia, sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan. WNI tersebut dan sang suami masih ada di Luhansk dan tetap bekerja seperti hari-hari biasa.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Tinggi, Jokpro Yakin Publik Ingin Jokowi Tiga Periode
Berdasarkan data terakhir yang dicatat KBRI Kiev, ada 145 WNI yang tinggal di wilayah Ukraina, mayoritas tinggal di wilayah Kiev dan Odesa.
Sementara itu, kondisi di Kiev sendiri menurut Ghafur masih relatif aman. Di Rusia juga belum ada pergerakan pasukan ke Ukraina usai geger invasi telah dimulai.
"Dari teman yang bertugas di Moskow, belum ada pergerakan tentara Rusia ke Ukraina. Di Kiev masih sama (Kondusif)," jelas Ghafur saat dipastikan kondusif atau tidaknya kondisi di Kiev.
Ramai ramai jatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia
Amerika Serikat mulai menjatuhkan sanksi blokade ekonomi terhadap Rusia di tengah kabar invasi negara itu ke Ukraina.
Mengutip AFP, sanksi tersebut diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada di Washington DC, Selasa (22/2) waktu setempat.
Biden menyebut ini merupakan sanksi tahap awal yang dijatuhkan AS kepada Rusia yaitu menyetop dukungan pembiayaan terhadap mantan negara komunis tersebut di Barat.