JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Seperti pernyataan pihak Ukraina dan beberapa negara sekutu, akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin secara tegas melakukan operasi militer di Ukraina Timur.
Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mendarat di Kota Odessa yang terletak di selatan negara tersebut. Ukraina pun kian terkepung di tengah invasi Rusia.
Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengonfirmasi langsung pergerakan pasukan Rusia itu kepada wartawan melalui grup WhatsApp pada Kamis (24/2).
Selain itu, Gerashchenko juga mengatakan telah terjadi serangan rudal di lapangan terbang Vasilkovsky dekat Kiev.
Baca Juga: Kepala NATO Jens Stoltenberg: Kami Melihat Formasi Tempur Rusia Siap Menyerang!
Tak hanya itu, ia juga mengutip perkataan Wali Kota Dnipro, Borys Filatov, yang menyatakan mendengar ledakan di daerah pimpinannya.
Rentetan ledakan juga terjadi di sejumlah kota lain, di antaranya Kiev, Mariupol, dan Kramatorsk.
Rangkaian ledakan ini terjadi setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas, wilayah di Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Moskow.

"Saya telah membuat keputusan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke Ukraina timur)," kata Putin dalam pidato singkat yang dikutip AFP.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, langsung bereaksi mengecam invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Pengacara Bilal Rehman Ngamuk Terkait Statemen Menag Yaqut Cholil Qoumas Ihwal Adzan
Ia menyebut aksi itu sebagai 'serangan yang sembrono dan tak beralasan,' Kamis (24/2). Ia juga menilai tindakan tersebut mengancam banyak nyawa.
Artikel Terkait
Ketua DK LPS : Ancaman Kejahatan Siber Dapat Diminimalisir Dengan Literasi dan Pengawasan Ketat
Atletico Ditahan Imbang MU, Elanga Lagi lagi Jadi Supersub
Duh! Gus Yaqut Kok Ibaratkan Sepiker Masjid Bak Gonggongan Anjing
Rumah Sakit Premier Bintaro meluncurkan layanan Stroke Center
Breaking News: Presiden Putin Umumkan Operasi Militer di Wilayah Donbas Ukraina Timur