Perang Rusia Ukraina, Pengamat Maritim: Efek Positif Bagi Dunia Maritim dan Pelaut Indonesia

- Minggu, 6 Maret 2022 | 12:55 WIB

.

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Konflik Rusia Ukraina yang telah berlangsung sepekan mulai berpengaruh terhadap kenaikan harga minyak dan gas. Dilansir dari data London Stock Exchange, harga gas naik menjadi 1.600 dolar AS per 1.000 kubik meter pada 24 Februari akibat  ketegangan di kawasan tersebut.

Gejolak kenaikan harga bukan hanya terjadi pada gas, tapi harga minyak di pasaran internasional di sesi perdagangan hari  Selasa, 1 Maret 2022, juga terkerek naik di atas US$ 100 per barel.

Sebut saja harga minyak mentah Brent di London ICE Futures Exchange untuk pengiriman April tercatat naik US$ 3,06 atau 3,1 persen, menjadi US$ 100,99 per barel.

Begitu pula dengan West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange naik US$ 4,13 , atau 4,5 persen, menjadi US$ 95,72 per barel untuk pengiriman April.

Baca Juga: Denny JA: Penundaan Pemilu Akan Menjadi Skandal Politik dan Catatan Kelam Penganjurnya


Tidak berhenti di situ, imbas konflik kedua negara tersebut juga turut berpengaruh terhadap bisnis pelayaran, baik wisata maupun angkutan logistik, yang menuju ke kedua pelabuhan negara yang sedang bertikai. 

Berdasarkan pemberitaan yang dimuat di beberapa media, Grup Maersk pada 24 Februari secara resmi menghentikan operasional kantornya di Odessa yang berlokasi di pantai Laut Hitam (Black Sea).

Sehari kemudian menyusul perusahaan Pelayaran COSCO (China) yang menghentikan sementara aktivitas layanan ke Ukraina.

Menurut Pengamat Maritim Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa konflik antara Rusia dan Ukraina apabila sampai berujung pada terjadinya penutupan jalur pipanisasi minyak dan gas yang menuju negara-negara Uni Eropa serta sanksi ekonomi yang ditujukan kepada Rusia yang menyebabkan kegiatan ekspor Batubara Rusia menjadi terhambat, ini sebetulnya dapat memberi efek positif bagi dunia maritim dan pelaut Indonesia.  

Baca Juga: PLN Bakal Operasikan PLTS Hybrid Selayar, Terbesar di Sulawesi P


"Terlepas dari kita tidak mendukung sama sekali adanya perang di dunia ini, perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini dapat memberi dampak positif bagi dunia kemaritiman Indonesia.

Termasuk juga tentunya bagi para pelaut Indonesia, karena pastinya dengan naiknya kebutuhan distribusi BBM, Gas dan Batubara ke Eropa serta China yang nantinya akan menggunakan Kapal,a

Maka akan berimbas peningkatan kebutuhan pelaut yang akan bekerja di atas Kapal dimana tentunya Pelaut Indonesia bisa bekerja di atasnya," katanya kepada media Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Pemerintah Percepat Proses Operasional Otorita IKN

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X