JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Meski sebelumnya Presiden Ukraina sempat mengaku ogah bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, terkini Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Ukraina masih siap berdialog dengan Rusia demi menghentikan perang.
"Ukraina selalu siap untuk negosiasi dan mencari berbagai cara demi menghentikan perang ini," ujar Zelensky pada Sabtu (9/4), seperti dilansir AFP.
Zelensky mengatakan, ia memang sudah mendengar laporan mengenai kemungkinan Rusia tengah bersiap melancarkan gempuran besar di timur Ukraina.
Namun, Zelensky juga menegaskan bahwa Ukraina siap melawan sekaligus mengupayakan perundingan damai demi mencapai gencatan senjata penuh.
Baca Juga: Putin Tuduh Ukraina Berada di Balik Provokasi Kasar dan Sinis Pembantaian di Kota Bucha
"Kami siap melawan dan secara bersamaan mengupayakan penghentian perang ini melalui diplomasi," ucap Zelensky.
Untuk mempersiapkan perlawanan, Zelensky mengaku sudah menyiagakan pasukannya. Berdasarkan keterangan awal yang dihimpun Zelensky, Rusia tengah mempersiapkan alutsista di utara dan timur Ukraina.
Di jalur diplomasi, Rusia dan Ukraina terakhir kali menggelar dialog pada 29 Maret lalu. Di pertemuan itu, Ukraina menyatakan siap menerima status netral dengan timbal balik jaminan keamanan dari pihak ketiga.
Baca Juga: Perth-Bali Beroperasi Kembali, Bandara I Gusti Ngurah Rai Tambah Daftar Rute Internasional
Status netral ini memastikan Ukraina tak bergabung dengan aliansi pertahanan mana pun. Namun, Ukraina ingin ada negara ketiga yang menjamin keamanan jika sewaktu-waktu negara mereka diserang lagi.
Kelanjutan dialog ini sempat dipertanyakan pada awal bulan ini, ketika Ukraina melaporkan ratusan jasad bergelimpangan di kota-kota di dekat Kyiv yang baru saja ditinggal pasukan Rusia.
Ukraina menduga para warga sipil itu dibunuh secara sadis oleh pasukan Rusia. Saat itu, Zelensky sempat menyatakan ragu bakal mau bertemu dengan Putin.***
Artikel Terkait
Perang Tak Berkesudahan, PBB: Hampir 4,2 Juta Warga Ukraina Mengungsi Ke Negara negara Tetangga
Rohaniawan Ukraina tegaskan Rusia Gunakan Kebohongan Nazisme Untuk Invasi