JAKARTA,Jakarta.Suaramerdeka.com - Presiden Prancis, Emmanuel Macron menuai kecaman setelah menyerukan dunia agar tidak mempermalukan Rusia, meski negara pimpinan Vladimir Putin itu melakukan kesalahan "bersejarah" dengan menginvasi Ukraina.
“Kita tidak boleh mempermalukan Rusia sehingga pada hari ketika pertempuran berhenti, kita dapat membangun jalan keluar melalui cara-cara diplomatik,” kata Macron dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Reuters, (5/6).
Prinsip itu dipegang Macron, karena meyakini Prancis memiliki kekuatan untuk memediasi konflik Rusia dan Ukraina.
Namun ucapan Macron memancing amarah Kiev. Menteri luar negeri Ukraina, Dmitro Kuleba menyebut seruan Macron justru akan mempermalukan Prancis.
"Seruan untuk menghindari penghinaan terhadap Rusia hanya dapat mempermalukan Prancis dan setiap negara lain yang akan menyerukannya,” tulis Kuleba di akun twitternya.
"Karena Rusialah yang mempermalukan diri mereka sendiri. Kita semua lebih baik fokus pada bagaimana menempatkan Rusia pada tempatnya. Ini akan membawa perdamaian dan menyelamatkan nyawa," cuit dia lagi.
Sementara itu penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menolak gagasan mediasi yang diajukan Macron.
Artikel Terkait
Pengamat: Panitia Akali Cara agar Bir Jadi Sponsor Formula E
Geopolitik Soekarno Wujudkan Indonesia Sebagai Juru Perdamaian Dunia
Eriksen Alternatif Diboyong MU Jika Gagal Rekrut Frenkie De Jong