JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
PM Inggris yang begitu kuat akhirnya terjungkal. Bermula saat Boris Johnson mengangkat seorang anggota parlemen yang merupakan sekutunya di Partai Konservatif Britania Raya Chris Pincher, sebagai Deputy Chief Whip awal 2022.
Dalam website-nya diketahui posisi ini sangat penting untuk mengatur kontribusi partai di parlemen
Namun di awal Juli ini, Chris Pincher justru diselidiki oleh badan pengawas parlemen terkait tuduhan pelecehan seksual. Ia dilaporkan meraba-raba dua pria yang yang dalam keadaan mabuk.
Akhirnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya, Kamis (7/7), setelah sejumlah menterinya ramai-ramai mundur dalam dua hari terakhir.
Baca Juga: Menang Angin, The Daddies Bungkam Wakil China
"Sudah jelas sekarang bahwa keinginan anggota parlemen Partai Konservatif harus ada perdana menteri baru, dan saya setuju," ujar Johnson seperti dilansir BBC.
Ia kemudian berkata, "Proses pemilihan pemimpin baru akan dimulai sekarang. Terima kasih atas mandat luar biasa ini."
Johnson mengundurkan diri usai 10 menteri dan 40 pejabat kabinetnya mundur massal di tengah serentetan skandal yang menyeret pemerintahan sang PM.
Awalnya, Johnson sempat menyatakan bakal tetap duduk di kursi PM, tapi desakan kian besar hingga akhirnya ia mengumumkan pengunduran diri hari ini.
Setelah ini, Partai Konservatif harus menggelar pemilihan umum untuk menentukan pemimpin baru partai. Pemimpin itulah yang nantinya menjadi perdana menteri baru.
Partai Konservatif dijadwalkan menggelar pemilu pada Oktober mendatang. Namun, kini sejumlah pihak mendesak agar Johnson segera mundur!
Lalu siapa sebenarnya Chris Pincher?
Chris Pincher merupakan anggota parlemen dari Partai Konservatif yang mewakili wilayah Tamworth sejak tahun 2010. Wilayah itu diketahui tidak begitu jauh dari kota terbesar kedua Inggris, Manchester.
Dalam situs resmi Pemerintah Inggris, ia kini berusia 52 tahun. Dirinya memulai karir di badan pemerintahan sebagai asisten dalam badan Whip milik pemerintah pada tahun 2016 hingga 2017.
Artikel Terkait
PM Boris Johnson Hari ini Mundur! Posisi PM Inggris Akan Resmi Turun Jabatan di Oktober 2022
Gregoria Bertemu Pemain Nomor Satu Dunia, Siap Menang Lagi
Sapa Jemaah, Emil Sempatkan Makan Bakso dan Bala-bala