Parlemen Miliki Kesempatan Tawarkan Paradigma Baru

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 17:44 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi pembicara dalam sidang paripurna pertama the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF 30) di Bangkok, Thailand. (Media Ketua DPR RI)
Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi pembicara dalam sidang paripurna pertama the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF 30) di Bangkok, Thailand. (Media Ketua DPR RI)

BANGKOK, suaramerdeka-jakarta.com - Dunia saat ini kritis dan berada di persimpangan jalan. Dimana manusia hidup di tengah dunia yang terpolarisasi.

"Yaitu tengah meningkatnya persaingan di antara negara-negara besar dan di tengah kenaikan harga pangan serta energi,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat menjadi pembicara dalam sidang paripurna pertama the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF 30) di Bangkok, Thailand, Kamis (27/10).

Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut telah membawa ketidakpastian dan pesimisme di berbagai belahan dunia. Meski begitu, parlemen disebut memiliki kesempatan untuk menawarkan paradigma baru.

“Paradigma baru yang menawarkan harapan dan solusi konkrit. Yakni jika parlemen bekerja sama, maka kita bisa membuat perbedaan," ujarnya.

Selain itu, parlemen dapat berkontribusi untuk memecahkan krisis multidimensi. Dikatakan, parlemen harus dapat menunjukkan dapat mengesampingkan perbedaan pendapat antar-negara.

"Hal ini diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera. Pilihan ada di tangan kita sebagai pengambil keputusan," tandasnya.

Fokus
Sehingga akan mengambil jalan yang memperlebar perpecahan antar-bangsa. Atau fokus pada jalan yang mengarah pada kolaborasi.

“Hari ini kita duduk bersama sebagai parlemen negara-negara Asia-Pasifik untuk menunjukkan komitmen kuat untuk mempromosikan dialog dan diplomasi. Untuk mengakhiri semua tantangan global dan membawa paradigma baru,” tegasnya.

Dalam membawa paradigma baru itu, parlemen Asia-Pasifik dinilai perlu mengambil beberapa langkah. Pertama adalah dengan menjunjung tinggi penghormatan terhadap hukum internasional.

"Termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan Piagam PBB yang mengatur hubungan antar negara. Kedua, kita perlu membangun kepercayaan antar negara sebagai landasan kerjasama internasional," jelasnya.

Sebab, kepercayaan akan memungkinkan semua pihak untuk mengubah persaingan menjadi kerja sama. Selain itu, persaingan menjadi kolaborasi.

"Parlemen-parlemen kawasan Asia-Pasifik perlu memupuk kebiasaan dialog, konsultasi dan diplomasi. Selain itu, menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan dalam menyelesaikan kepentingan politik dan keamanan yang berbeda," ucapnya.

Komitmen
Sedangkan yang keempat, perlu memperkuat komitmen kerjasama internasional. Sebab, masalah global membutuhkan solusi global.

"Dan kita perlu mendorong kolaborasi dalam mengatasi berbagai krisis yang dihadapi dunia. Langkah selanjutnya yang diperlukan adalah dengan membangun kerja sama regional secara multilateralisme dalam memajukan kerja sama di kawasan seperti di Asia-Pasifik," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Dubes Rosan Roeslani Gelar Buka Puasa Lintas Agama

Minggu, 16 April 2023 | 21:33 WIB

PM Jepang Diserang Bom Asap, Tidak Ada Korban Jiwa

Sabtu, 15 April 2023 | 12:52 WIB
X