JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Slovenia akan menjadi Tamu Kehormatan (guest of honour) Pameran Buku Frankfurt ke-75 pada 2023. Konferensi pers untuk memperkenalkan Slovenia sebagai Tamu Kehormatan 2023 berlangsung sebelum Pameran Buku Frankfurt 2022 berakhir minggu lalu.
Di bawah tajuk, 'Honeycomb of Words' (Sarangmadu Kata-kata), konsep dan isi program yang semuanya berfokus pada keragaman budaya dan sastra Slovenia ditampilkan kepada para hadirin. Di arena pameran berlangsung pula seremoni serah terima Tamu Kehormatan dari Spanyol kepada Slovenia.
Direktur Frankfurter Buchmesse Juergen Boos, dan kurator, Dr. Miha Kova dan Matthias Göritz, berbicara mengenai Slovenia sebagai Tamu Kehormatan di pameran dan menyoroti berbagai aspek khusus yang akan ditampilkan.
Baca Juga: Spanyol Jadi Tamu Kehormatan di Pameran Buku Frankfurt 2022
“Slovenia, sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurter Buchmesse pada 2023, akan mengisi sarangmadu kata-kata dengan para penulis yang luar biasa, dan cerita yang perlu diterjemahkan dan dikisahkan. Penulis seperti Drago Jančar, Aleš Steger dan Ana Schnabl adalah duta-duta yang hebat dari sastra negara mereka, dan sudah hadir sebagai tamu di pameran buku tahun ini,” kata Juergen Boos.
“Kami menantikan penemuan sastra baru dari Slovenia–Tamu Kehormatan pertama dari Eropa tenggara dalam sejarah pameran buku. Hal lain yang khusus dan akan menjadi ciri penampilan mereka–pembacaan puisi dari Slovenia, yang tidak hanya menarik sehubungan dengan sejarah negara itu, tetapi juga membahas wacana zaman kita dengan cara yang sangat aktual,” lanjutnya.
Kurator, Miha Kova, menjelaskan fokus penampilan Slovenia sebagai Tamu Kehormatan, “Dalam dialog dengan rekan-rekan dari Jerman dan seluruh Eropa, penulis Slovenia dari berbagai genre sastra akan mempresentasikan buku mereka pada tahun mendatang dan merefleksikan masalah Eropa dan masalah global, serta multibahasa dan politik identitas,” ujarnya.
Baca Juga: Kronik Pameran Buku Frankfurt (7): Senarai Tamu Kehormatan Frankfurter Buchmesse
“Di Frankfurter Buchmesse 2022, dalam serangkaian diskusi, kuliah dan panel, para penerbit Slovenia dan penerbit lain dari akan membahas bagaimana merek sastra dapat diciptakan dalam lingkup budaya buku yang lebih kecil, dan langkah apa yang perlu diambil oleh para penulis agar mereka dapat meraih sukses secara internasional,” lanjutnya.
Latar budaya Slovenia secara tradisional merupakan negara dengan multibahasa. Jumlah penutur bahasa Slovenia relatif kecil dan letak geografisnya yang berada di persimpangan banyak budaya. Hal ini memunculkan konsep, Honeycomb of Words. Seperti halnya lebah yang berukuran kecil, menjelajahi jarak yang jauh untuk membawa hanya setetes nektar atau sebutir serbuk sari. Demikian pula berbagai pengaruh asing telah berdampak pada bahasa Slovenia dan budaya negara itu. Akibatnya, penulis yang menulis dalam bahasa Slovenia telah membentuk dunia yang multifaset namun mandiri, dinamis, dan orisinal. Hasilnya adalah budaya yang mencerminkan keragaman Eropa namun tetap berbeda dan asli; sebuah budaya yang mengakui bahwa ia berutang keberadaan dan perkembangannya pada hubungan yang dimilikinya dengan sarang lebah kemanusiaan. (rea)
Artikel Terkait
Peraih Nobel Sastra Abdulrazak Gurnah Hadir di Pameran Buku Frankfurt 2022
Pesan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Pameran Buku Frankfurt 2022: ‘Saksikan dan Ceritakanlah’
Pameran Buku Frankfurt 2022 Dihadiri 90.000-an Pengunjung Profesional
Pameran Buku Frankfurt 2022, Dorongan Kuat bagi Industri Penerbitan