Ini Alasan Jacinda Ardern Mundur Dari Posisi Perdana Menteri (PM) Selandia Baru  

- Kamis, 19 Januari 2023 | 11:15 WIB
Ardern menyebut beberapa tahun terakhir menjadi masa-masa sulit baginya sebagai seorang PM, dan menyatakan bahwa dirinya hanyalah manusia dan perlu mundur dari pekerjaannya (Screenshoot instagram@jacindaardern)
Ardern menyebut beberapa tahun terakhir menjadi masa-masa sulit baginya sebagai seorang PM, dan menyatakan bahwa dirinya hanyalah manusia dan perlu mundur dari pekerjaannya (Screenshoot instagram@jacindaardern)

 

WELLINGTON,suaramerdeka-jakarta.com-Jacinta Ardern yang mencetak rekor sebagai salah satu pemimpin termuda di dunia ini, mengungkapkan alasan di balik pengunduran dirinya ini.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern secara mengejutkan mengumumkan pengunduran diri menjelang Pemilu selanjutnya di negara tersebut. Seperti dilansir CNN dan Reuters, Kamis (19/1/2023), Ardern saat berbicara dalam konferensi pers menuturkan bahwa masa jabatannya akan berakhir secara resmi pada 7 Februari mendatang, di mana dia berharap PM baru dari Partai Buruh akan dilantik.

Sembari menahan air mata, Ardern menyebut beberapa tahun terakhir menjadi masa-masa sulit baginya sebagai seorang PM, dan menyatakan bahwa dirinya hanyalah manusia dan perlu mundur dari pekerjaannya. Ardern juga menegaskan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam Pemilu mendatang.

Baca Juga: Catak Market Share 18,6%, Tertinggi Sepanjang Sejarah Daihatsu di Indonesia

"Ini adalah keputusan saya sendiri," ucap Ardern, yang kini berusia 42 tahun, saat mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers tersebut.

"Memimpin sebuah negara adalah pekerjaan paling istimewa yang bisa dimiliki siapapun, tapi juga yang paling menantang. Anda tidak bisa dan tidak seharusnya melakukan itu kecuali Anda memiliki kapasitas penuh, ditambah kapasitas cadangan bagi tantangan-tantangan yang tidak terduga," jelasnya.

"Saya tidak lagi memiliki cukup kapasitas untuk menjalankan (pekerjaan itu) dengan benar," sebut Ardern menjelaskan alasannya mengundurkan diri.

Lebih lanjut dituturkan Ardern bahwa pada akhir tahun 2022, dirinya merenungkan apakah dia memiliki kemampuan yang diperlukan untuk terus menjadi PM Selandia Baru, yang berujung kesimpulan bahwa sudah waktunya untuk mundur.

Kendati demikian, Ardern menegaskan bahwa dirinya tidak mengundurkan diri karena pekerjaan sebagai PM sulit, melainkan karena dia meyakini ada orang lain yang bisa melakukan pekerjaan itu dengan lebih baik.

"Saya tidak mundur karena itu sulit. Jika itu masalahnya, saya mungkin sudah berhenti bekerja sekitar dua bulan menjalani pekerjaan ini," tegasnya, sembari menyebut berbagai tantangan yang dihadapi pemerintahannya, mencakup pandemi COVID-19, serangan teror Christchurch tahun 2019 dan erupsi gunung api Te Puia o Whakaari yang mematikan.***

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X