.
JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Tindakan Politikus Swedia Rasmus Paludan membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1), membuat murka sejumlah negara. Turki, Maroko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, hingga Indonesia telah memprotes tindakan Paludan
Bintang UFC Khamzat Chimaev mengungkapkan kemarahan menyusul insiden pembakaran Al Quran yang dilakukan politikus sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan.
Melalui akun Instagram miliknya, Khamzat menyebut Paludan sebagai teroris. Petarung berdarah Chechen berpaspor Swedia itu mengatakan tindakan Paludan sudah kelewatan.
"Bagi kami, dia adalah teroris. Saya adalah seorang Muslim, tapi saya tidak pernah menentang agama lain dan tidak pernah melakukan apa yang dia lakukan. Kenapa kalian membiarkan dia melakukan ini?" tulis Khamzat
Baca Juga: Chris Hipkins Ditunjuk Jadi PM Selandia Baru Pengganti Jacinda Ardern
"Kita tidak boleh tetap diam. Kalian semua memanggil kami saudara, jadi tunjukkan rasa hormat!" sambung petarung yang selalu menang sepanjang kariernya di MMA itu.

Pemerintah Swedia juga mendapat kritikan karena polisi yang berjaga di depan Kedutaan Besar Turki tidak menghentikan aksi Paludan membakar Al Quran.
Artikel Terkait
Antisipasi Ancaman Resesi, SCI Dorong Pengembangan Rantai Pasok Komoditas
Ada Andil Ronaldo di Kemenangan Al Nassr Kontra Ettifaq: Menipu Lawan