JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Pemerintahan Erdogan sempat panen kritik karena respons pihak berwenang yang dianggap lamban. Salah satu warga terdampak bahkan menceritakan tim penyelamat baru tiba di lokasi gempa 12 jam setelah guncangan pertama.
Presiden Recep Tayyip Erdogan akhirnya menemui korban Gempa Dahsyat Turki di sejumlah daerah termasuk di Kahramanmaras, salah satu area paling terdampak bencana, Rabu (8/2).
Dalam video yang beredar di media sosial @rterdogan, Sang Presiden tampak berbincang dan bersalaman dengan beberapa warga di lokasi terdampak gempa. Ia juga sempat mengecup kepala anak kecil korban gempa di tempat tersebut.
Erdogan juga mengunjungi tenda-tenda pengungsian di lokasi terdampak gempa. Dalam kunjungan kali ini, ia mengakui masih ada kekurangan penanganan pihak berwenang dalam merespons situasi pascagempa.
Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan RI Dalam Bentuk Logistik Pertama Dari Negara Asean Telah Tiba di Gaziantep Turki
Namun, Erdogan memastikan memerintahkan pihak berwenang dan tim SAR melanjutkan evakuasi hingga menyalurkan bantuan kepada korban semaksimal mungkin.

"Jelas, ada kekurangan. (Namun), tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," ujar Erdogan, seperti dikutip NBC News.
Jumlah Korban Tewas Total 15 Ribu Jiwa
Jumlah korban tewas akibat gempa Turki-Suriah pada awal pekan ini bertambah menjadi lebih dari 15 ribu jiwa per Kamis (9/2) pagi waktu setempat.
Baca Juga: Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Secara Berkala Terus Disosialisasikan.
Pihak berwenang dan medis Turki melaporkan sejauh ini mencatat sejauh ini ada 12.391 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 pada Senin (6/2) lalu.
Sementara itu, dikutip AFP, korban tewas akibat gempa di Suriah telah mencapai 2.992 orang. Dengan begitu, total jumlah korban tewas akibat gempa di kedua negara mencapai 15.383 jiwa.
Artikel Terkait
Ada Warga asal Jabar, JQR Buka Hotline Gempa Turki & Suriah
Adaptasi Kebiasaan Baru Dunia Digital
Sepanjang 2022, PT Pertamina EP Mampu Produksi Minyak 70.170 Barel per Hari