BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Sekda Setiawan Wangsaatmaja mengingatkan kebutuhan kompetensi ASN di lingkup Pemprov Jabar yang tak bisa ditawar lagi dalam merespon perubahan yang cepat terutama di era digital.
"Karena bagaimanapun SDM ini adalah mesin organisasi dan juga orang-orangnya. Ini gak jalan, semua tak akan jalan, ini kadang tak disadari," katanya pada Musrenbang Kompetensi BPSDM Jabar bertajuk "Regenerate The Future" di Kota Cimahi, Kamis (23/2/2023).
Kendati porsi ASN mulai dirasuki generasi milenial dan menyusul pula Gen Z, kompetensi tetap menjadi kunci dalam menyikapi perkembangan yang makin dinamis.
Untuk itu, Setiawan Wangsaatmaja berharap atensi terhadap kompetensi itu bisa menjaga proses transisi antargenerasi. Baginya, masa generasi Baby Boomer dan Gen X mendekati akhir di tengah desakan era digital yang begitu intens.
Baca Juga: Menhub Buka Maritime Job Fair dan Resmikan Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran
"Jangan sampai masih menggunakan mindset lama. Proses ini jangan sampai disepelekan. Mumpung berproses, kompetensi ini harus dicapai, bahkan dikelola terutama dalam mencari standarnya," jelasnya.
Dia tak menampik persoalan kuantitas, jumlah ASN bakal menghadirkan tantangan untuk mewujudkan kompetensi yang merata. Hanya saja, mengingat sentuhan digital yang makin massif, harusnya teknologi yang ada itu bisa dimanfaatkan.
"Karena itu perlu strategi, dan berkreasi. Karena kalau sampai 60 ribu dikejar misalnya itu seperti tak mungkin. Ini jelas butuh lompatan, tak bisa bussines as usual pendekatannya. Harus lebih tajam asesmennya," jelasnya.
Baca Juga: Tak Singgung Besaran Tarif, PT KAI Minta Calon Pemudik Segera Pesan Tiket Lebaran
Kepala BPSDM, Heri Antasari menjelaskan bahwa dalam mencapai kompetensi tersebut, pihaknya pun ingin menciptakan harmonisasi antara kebutuhan OPD dengan hasil asesmen yang dilakukannya.

Langkah itu sendiri merujuk kepada hasil analisis. Tujuannya supaya terjadi pemahaman bersama dalam upaya meningkatkan kompetensi. Pasalnya, ada peran strategis BPSDM yang perlu dipahami.
"Di antaranya berkaitan dengan reformasi birokrasi, inovasi dalam program penataan manajamen aparatur, yang di antaranya disesuaikan dengan semangat era 4.0 sehingga fokus pada pengembangan kompetensi atas kualitas dan kapasitas ASN yang profesional," katanya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Gelar Internalisasi Penguatan Peran Perempuan dalam Pembangunan Budaya Integritas
Lebih jauhnya, ASN makin cakap dalam melakukan penanganan pada isu-isu strategis yang memang membutuhkan atensi. Di antaranya fokus akan pengentasan kemiskinan. Pendekatan membutuhkan kompetensi mumpuni bahkan jangan sampai terjadi gap yang berpengaruh pada performa.
Artikel Terkait
Busana Rancangan Desainer asal Jabar Siap Tampil di New York Fashion Week
Jeroan Program Petani Milenial Dibeset, RK Minta Maaf, Pemprov Jabar: Banyak yang Harus Dibenahi
Ngopbar Sersan DPD IKAL Jabar: Menghadapi Ancaman Nyata terhadap Pancasila di Era Digitalisasi dan Globalisasi
Ada Warga asal Jabar, JQR Buka Hotline Gempa Turki & Suriah
Ingin Lanjutkan Emil di Kursi Jabar-1, Uu Ruzhanul Ulum Mengaku Belum Banyak Dikenal
Tahun Ini Ekonomi Jabar Tetap Bisa Tumbuh hingga 5,5 Persen,
Tren Positif Kinerja Sektor Keuangan di Jabar Bakal Berlanjut
Pembangunan Infrastruktur di Jabar Selatan Tetap Perlu Didorong
Tahun Politik, Jabar Pemilik Pemilih Terbanyak Tak Mau Diganggu Distorsi Informasi
Potensi Gastronomi di Jabar Di-gaskeun