JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- —Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2023 resmi ditutup oleh Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Ofy Sofiana di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park, Selasa (7/3/2023).
Rakornas yang diselenggarakan selama dua hari ini dihadiri sekitar 10 ribu peserta, baik hadir secara luring maupun luring melalui Zoom dan Youtube kanal resmi Perpustakaan Nasional RI. Para peserta berasal dari seluruh daerah di Indonesia, yang terdiri dari Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Baca Juga: Penjahat Sebenarnya adalah Polisi? (Narkoba dan Polisi di AS).
Tema yang diangkat kali ini ialah Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Kesejahteraan, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diusung menjadi pokok bahasan karena dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan masyarakat.
Sekretaris Utama mengingatkan kembali tiga permasalahan yang masih menjadi pekerjaan rumah dari seluruh stakeholder yakni masih kurangnya buku, belum optimalnya layanan perpustakaan, dan kurangnya tenaga perpustakaan.
Baca Juga: Menimbang Gibran di Pilgub Jateng.
“Perpustakaan Nasional berkomitmen dan terus berupaya untuk mengatasi ketiga permasalahan di atas salah satunya adalah melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, guna memberikan kontribusi nyata dalam pengentasan kemiskinan,” ucapnya.
Ke depan melalui program TPBIS akan berdampak pada kemudahan akses terhadap ilmu pengetahuan, terbangunnya inovasi dan skills, kemudahan akses terhadap permodalan melalui kerja sama/kemitraan, dan merubah mindset dan perilaku masyarakat dari budaya malas menjadi masyarakat yang literat serta produktif.
Baca Juga: Kuda Hitam Pilpres 2024.
Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023 menghasilkan beberapa poin rekomendasi penting, di antaranya: Perpustakaan Nasional dan semua jenis perpustakaan di Indonesia sepakat untuk bersinergi mewujudkan sasaran strategis pembangunan nasional bidang perpustakaan tahun 2024.
Yaitu terwujudnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat dengan target nilai tingkat kegemaran membaca 71.3 (sedang) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat 15 atau skor 71,4.
Baca Juga: Keniscayaan untuk Gus Yaqut.
Menyatukan persepsi mengenai paradigma baru perpustakaan untuk membangun literasi sehingga dapat bersama-sama berkolaborasi dan bekerjasama untuk meningkatkan literasi di Indonesia.
Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/kota agar menyusun program dan kegiatan, yang selaras dan sinergi baik target maupun lokus pembangunan perpustakaan untuk mewujudkan peningkatan budaya literasi dan berbasis inklusi sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
Artikel Terkait
Politik adalah Komedi Baru
Adab dan Etika Politisi
Kekalahan itu Guru.