JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Menyambut Hari Musik Nasional tahun 2023 ini, PT Yamaha Musik Indonesia Distributor (PT. YMID) merilis produk terbarunya Stage Keyboard CK Series. Produk ini secara perdana tampil di acara Konser Berratus Keyboardis I Vokalis di Jakarta pada Sabtu (18/3/2023) pagi.
Yamaha memiliki jajaran Synthesizer & Stage Piano yang cukup mumpuni seperti MONTAGE, MODX dan CP. Tetapi belum ada diantara jajaran produk tersebut dengan kisaran harga yang terjangkau.
Baca Juga: Penjahat Sebenarnya adalah Polisi? (Narkoba dan Polisi di AS).
Untuk menjangkau berbagai kalangan, Yamaha merilis jajaran produk terbarunya yaitu CK Series, sebuah combo keyboard dengan 61 tuts dan 88 tuts.
Dengan peruntukannya masing-masing, CK61 di desain bagi para musisi band Café atau Restoran, seta CK88 bagi para pemain gospel. Kedua model tersebut diproduksi di Indonesia.
Baca Juga: Menimbang Gibran di Pilgub Jateng.
“Dengan kontrol intuitif, speaker bawaan, dan suara piano, organ, dan synth yang autentik, Stage Keyboard yang ringkas ini siap dibawa ke mana pun ” ujar Dandy Lasahido, keyboardis solois Rossa sekaligus technical product keyboard PT. YMID di Jakarta.
“ Kombinasi suara dan efeknya memungkinkan pengguna menjelajah palet sonik yang benar-benar baru. Piano, piano elektrik, string, brass, organ, dan suara synth modern, semuanya bisa didapatkan. Dengan kontrol organ khusus, kontrol Synth dan Efek serta daya tahan baterainya yang lama, dapat mengubah setiap tempat mulai dari tempat berkemah, bus wisata yang sempit, bahkan kamar hotel menjadi panggung atau studio!” tambah Dandy.
Baca Juga: Kuda Hitam Pilpres 2024.
CK mengombinasikan suara Yamaha CP Stage Piano dengan YC Stage Keyboard yang berfokus pada organ dan synth untuk memberi koleksi suara yang benar-benar baru.
Bahkan ada Input Analog ke Digital (A/D) untuk menyambungkan mikrofon atau alat musik lain, menerapkan efek, dan merekam secara langsung ke laptop.
Baca Juga: Keniscayaan untuk Gus Yaqut.
CK juga memiliki interface 1 ke 1 intuitif yang memberi kebebasan untuk menjelajahi suara. Semuanya, mulai dari kontrol Organ khusus sampai kontrol Synth dan efek, “Semuanya dirancang supaya keyboardis fokus bermusik saja” tutup Dandy.
Artikel Terkait
Politik adalah Komedi Baru
Perang dan Damai
Adab dan Etika Politisi
Kekalahan itu Guru.
Satria Piningit, Di Mana Kau Berada.
Indonesia dan 100 Tahun NU.
Everything Everywhere All at Once' Merajai Oscar.