Apkasindo:Kehadiran BPDPKS Membuat Sawit Indonesia Kian Kuat

- Selasa, 21 Maret 2023 | 14:43 WIB
Gulat M.E Manurung   (dok istimewa)
Gulat M.E Manurung (dok istimewa)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Melalui peran strategis komoditas kelapa sawit yang dimiliki, Indonesia dinilai menjadi salah satu negara yang paling siap menghadapi dampak resesi ekonomi yang dibuktikan dengan kemampuan Indonesia dalam menangkap dampak negatif selama wabah Covid-19.

 

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat M.E Manurung mengatakan secara umum Indonesia adalah salah satu negara yang paling siap dalam menggadapi dampak resesi. Terbukti selama pandemi, Indonesia menjadi negara yang paling cepat selesai, paling cepat bangkit dan berlari.

 

"Hal ini karena Indonesia didukung oleh sektor pertanian dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) karena UMKM berada dilevel terbawah dan membuat Indonesia sangat kuat dalam menghadapi dampak resesi," katanya saat berbicara pada Wakil Rakyat Bicara Sawit yang tayang di TVRI pada 17 Maret 2023.

Baca Juga: Serukan Pemilu Damai, PDIP: Konflik Terjadi Bukan Karena Ajaran Agama Tetapi Ambisi Politik Atas Nama Agama

Dia menjelaskan salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia dinilai cukup kuat dalam menghadapi ancaman resesi adalah adanya dukungan dari sektor pertanian, dengan yang paling dominan adalah komoditas kelapa sawit.

 

Gulat menegaskan jika komoditas kelapa sawit selama ini telah menjadi penopang utama perekonomian Indonesia. Dari data Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), pemasukan negara dari industri kelapa sawit selama tahun 2022 hampir mencapai Rp600 triliun. "Selama ini belum pernah terjadi," katanya.

 

Dia menjelaskan keberhasilan kelapa sawit Indonesia harus diakui tidak bisa dilepaskan dari lahirnya BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) yang dibentuk pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Keikutsertaan Timnas Israel, Palestina Hargai Kewenangan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Lembaga ini bertugas untuk melakukan pungutan ekspor, mengelolanya dan menyalurkannya kembali. Pungutan ekspor ini bukan dana APBN. "Inilah yang membuat sawit Indonesia semakin baik dan semakin kuat," katanya.

 

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X