JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia mengungkapkan data bahwa sentimen konsumen Indonesia terhadap pasar properti nasional mengalami penurunan. Hal ini sebagaimana terlihat pada temuan studi Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2023, sebuah survei yang dilakukan berkala setiap 6 bulan terhadap konsumen di Indonesia.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa berdasarkan hasil studi Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2023, indeks sentimen properti turun dari posisi 59 poin pada periode sebelumnya menjadi 56 poin. Penurunan ini didorong oleh kepuasan yang lebih rendah terhadap iklim real estat, turunnya skor iklim real estat, turunnya persepsi terhadap upaya pemerintah, dan pandangan yang kurang positif terhadap harga properti di masa depan.
"Penurunan tersebut juga didorong oleh kondisi perekonomian global dengan ditandai oleh inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai dirasakan konsumen sampai ke level rumahtangga. Hasil studi mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia mengaku pengeluaran untuk belanja terpaksa bertambah sehingga alokasi tabungan bulanan menjadi berkurang," jelas Marine.
Baca Juga: Industri Fesyen Melesat, Lazada Hadirkan Coaching Clinic Untuk Penjual Fesyen di Bandung
Hasil studi menjelaskan fakta bagaimana kenaikan inflasi mempengaruhi biaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia di mana telah mengakibatkan pengeluaran harian rumah tangga yang lebih tinggi, sebagaimana dinyatakan oleh 69 persen responden survei. Sementara 56 persen responden menyatakan bahwa kenaikan inflasi berdampak pada berkurangnya tabungan bulanan mereka sedangkan 46 persen responden meminimalkan belanja dan pengeluaran mereka.
Rumah.com Consumer Sentiment Study adalah survei berkala dua kali dalam setahun oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura untuk mengetahui dinamika pasar properti tanah air. Survei kali ini berdasarkan 1000 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan dengan kuesioner daring pada akhir tahun 2022.
Marine menuturkan bahwa dampak perekonomian global dengan adanya inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai terasa sampai ke level rumahtangga berimbas pada rencana pembelian properti. Lebih dari setengah responden survei atau 53 persen responden mengaku akan menunda rencana pembelian rumah sampai inflasi turun. Sementara hanya 9 persen responden yang akan membatalkan rencana pembelian properti.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, BNI Salurkan 77.000 Paket Sembako
“Sedangkan 38 persen responden akan meneruskan rencana pembelian properti terlepas dari tingkat inflasi. Jika inflasi terus berlanjut, dari 38 responden yang akan meneruskan membeli properti, 63 persen di antaranya akan tetap membayar berapapun cicilan bulanan yang diperlukan, terlepas dari adanya inflasi. Sementara 37 persen responden sisanya akan mencoba mengurangi besaran cicilan bulanan,” jelasnya.
Artikel Terkait
Momentum Kebangkitan Bisnis Fashion, CTE Buka Gerai Butik Premium di Pekanbaru
Gelar Kompetisi Free Fire dan Riding Motor, Wujud Komitmen #POCOnya2xLebih untuk Komunitas
Jelang Ramadan, Simak Tips Persiapan Menyambut Bulan Puasa ala Tokopedia
Shireen Sungkar Anut Azas Kehati-hatian.
Industri Fesyen Melesat, Lazada Hadirkan Coaching Clinic Untuk Penjual Fesyen di Bandung