JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Bagi Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, masalah kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Hal ini mendorong Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, menulis buku berjudul Belajar Dari Bone Bolango. Mengkaji Kebijakan Pengentasan Kemiskinan di Perdesaan. Buku yang diangkat dari hasil riset ketika menjalani pendidikan doktoral ini, menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan di perdesaan dan pesisir di kabupaten yang terletak di Provinsi Gorontalo tersebut.
Baca Juga: Menimbang Gibran di Pilgub Jateng.
"Disertasi ini tidak boleh hanya didiamkan menjadi koleksi terbatas di perpustakaan, tetapi lebih baik jika diperluas sehingga bisa mempengaruhi perspektif kita tentang program upaya pengentasan kemiskinan," ungkap Bupati Hamim dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Senin (27/3/2023).
Hamim mengatakan, banyak sekali program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Namun hasilnya belum menunjukkan hasil yang signifikan untuk menurunkan kemiskinan. Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), pemberian beasiswa, hunian layak tinggal, penerima kredit usaha rakyat (KUR), kelompok usaha bersama (KUB), dan lainnya.
Baca Juga: Kuda Hitam Pilpres 2024.
"Kebijakan pengentasan kemiskinan akan gagal jika subjek sasaran tidak diidentifikasi secara spesifik, belum berdasarkan tipologi wilayah maupun sumber daya alam," jelasnya.
Dijelaskan, skenario kebijakan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan dengan peningkatan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi daerah, mendorong pembangunan infrastruktur. Misalnya, mendukung produksi pangan, pembangunan jalan penghubung dan memberikan stimulus bantuan ternak sapi.
Baca Juga: Keniscayaan untuk Gus Yaqut.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengapresiasi hasil karya yang ditorehkan oleh Bupati Bone Bolango Hamim Pou. "Merupakan kebanggaan bagi pemerintah pusat khususnya Perpusnas jika semua bupati dapat menulis buku," pujinya.
Bando menyampaikan, kekuatan buku jauh lebih dahsyat jika dibandingkan dengan senjata. Maka pihaknya pun mendorong Bupati Hamim untuk mendigitalkan buku hasil karyanya.
Baca Juga: Satria Piningit, Di Mana Kau Berada.
"Karena satu peluru memang menembuh satu kepala tapi sejatinya menghancurkan jutaan nilai kemanusiaan. Sedangkan satu buku yang kita digitalkan akan menembus jutaan kepala sekaligus menumbuhkan miliaran nilai kemanusiaan baru," ungkapnya.
Menurutnya, terdapat empat faktor penyebab kemiskinan di antaranya akses terhadap ilmu pengetahuan, skill inovasi dan kreativitas, akses terhadap permodalan serta budaya.
Artikel Terkait
Pulang dan Doa
Politik adalah Komedi Baru
Perang dan Damai
Adab dan Etika Politisi
Kekalahan itu Guru.