JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah serta membuka akses daerah terisolir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Terus melanjutkan pembangunan jalan perbatasan di beberapa kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Salah satunya yaitu Pembangunan Jalan Perbatasan Papua sebagai salah satu upaya untuk memperkuat teritorial perbatasan antara Republik Indonesia dengan Papua Nugini sepanjang 1.098,33 km.
Baca Juga: GARUDA INDONESIA DAN DITJEN IMIGRASI RESMIKAN LAYANAN JALUR KHUSUS KEIMIGRASIAN DI BANDARA
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jaringan jalan perbatasan merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI.
"Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menambahkan, tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah gangguan keamanan, kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, serta cuaca.
Baca Juga: Mencapai Keseimbangan Investasi Sektor Migas dan Investasi Energi Terbarukan
Di samping itu, keterbatasan material konstruksi serta akses ke lokasi juga sulit dicapai, sehingga logistik dan tenaga kerja sulit didapat.
“Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja,” tambah Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, Pembangunan Jalan Perbatasan Papua terbagi menjadi 3 segmen. Segmen 1 Jayapura – Arso – Waris – Yeti dengan panjang 127,56 km.
Baca Juga: Prof. Agus Sardjono Rilis Single Titik Balik.
Segmen 2 Yeti – Ubrub – Oksibil sepanjang 302,36 km, dan Segmen 3 Oksibil – Tanah Merah – Muting – Merauke sepanjang 668,41 km.
"Saat ini, progress fisik pembangunan Segmen 1 Jayapura - Arso - Waris - Yeti telah mencapai 100%. Sementara, Segmen 2 Yeti - Ubrub - Oksibil telah mencapai 49,10%.
Artikel Terkait
Anggota DPR Optimistis BNI Go Global Tak Hanya Jadi Slogan
Kemenhub Sambut Baik Penerbangan Perintis Perdana Kargo ke Oksibil, Papua
Rusun Sentra Mulya Jaya Kolaborasi Kementerian PUPR - Kemensos Rampung
350 ribu Pakaian Bekas Ilegal Masuk ke Indonesia Per Hari, API dan APSyFI Dukung Pemerintah Tindak Penyelundup
Kenalan Yuk Sama Prodi Data Sains dan Lihat Prospek Kariernya