Pabrik Baterai Kendaran Listrik Pertama di Asia Tenggara Mulai Dibangun, Presiden Letakkan Batu Pertama

- Rabu, 15 September 2021 | 13:07 WIB
Genjot Infrastruktur, Pemerintah Fokus Bangun Stasiun Pengisian Baterai Mobil Listrik. (Foto: Ist) (Fauzan)
Genjot Infrastruktur, Pemerintah Fokus Bangun Stasiun Pengisian Baterai Mobil Listrik. (Foto: Ist) (Fauzan)

Proyek pabrik baterai kendaraan listrik akhirnya dimulai. Hari ini Rabu (15/9), Presiden Joko Widodo menyaksikan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik baterai untuk kendaraan listrik milik PT HKML Battery Indonesia yang terletak di Karawang New Industrial City.


“Kita patut bersyukur hari ini ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia, dan bahkan yang pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi sebesar USD 1,1 miliar,” kata Presiden dalam sambutannya.


Presiden mengatakan pembangunan pabrik ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi industri serta mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas menjadi berbasis industrialisas. Sehingga Indonesia menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi.


Presiden Jokowi melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara
Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik ini merupakan kolaborasi antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Korea Selatan. Presiden mengharapkan kerja sama tersebut bisa semakin diperkuat, termasuk realisasi kerja sama investasi dalam industri baterai dan kendaraan listrik.


“Saya berpesan agar kolaborasi yang terbangun bukan hanya di antara perusahaan-perusahaan besar atau BUMN-BUMN kita, tetapi juga melibatkan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah,” tandasnya.


Presiden meyakinin pengembangan industri baterai listrik ini akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi dari industri turunan yang menggunakan baterai, seperti motor listrik, bus listrik, dan mobil listrik. Untuk itu, pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan dan pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik.


“Pemerintah juga akan terus menggulirkan reformasi struktural untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan kepada para pelaku usaha, para investor, untuk mengembangkan usahanya di negara kita Indonesia. Pemerintah juga terbuka atas berbagai inisiatif kerja sama dengan negara-negara sahabat,” tandas Presiden.


Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia menekankan bahwa pabrik baterai kendaraan listrik ini akan memprioritaskan pembukaan lapangan pekerjaan bagi pekerja lokal. Hal ini ditegaskan dalam perjanjian kerja sama dengan investor dari Republik Korea.


“Luar negeri boleh selama dia memenuhi spesifikasi-spesifikasi khusus dan jabatan-jabatan tertentu,” tandasnya.


Sebelumnya pada Desember 2020 Kemeninves dan konsorsium Hyundai serta LG juga telah menandatangani kerjasama pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik. Konsorsium asal Korea Selatan bakal bermitra dengan Indonesia Battery Corporation yang beranggotakan PT Inalum, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd

Editor: Fauzan Jazadi

Tags

Terkini

Penyelesaian Kasus Perundungan Jangan Sesaat

Senin, 20 Maret 2023 | 17:03 WIB
X