JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,-
Indonesian Multimoda Transport Operator Association (IMTA) kembali menggelar webinar IMTA Forum seri ke VIII. Bertajuk ‘Sinkronisasi dan Harmonisasi Peraturan Antar Instansi untuk Mendukung Kegiatan Multimoda di Bidang Ekspor-Impor di Indonesia'.
Webinar ini ditujukan guna mencari solusi agar kegiatan multimoda semakin berperan penting dalam mendukung ekspor nasional.
Ketua Umum IMTA, Siti Aryanti mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim, pergerakan barang antarpulau dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu moda angkutan (multi moda). Oleh karena itu dalam PP 8 tahun 2011 dan PM 8 tahun 2012 definisi multimoda tidak dicantumkan kata2 “lebih dari satu Negara” sebagaiman yang ada dikesepakatan AFAMT.
IMTA mengharapkan ada solusi dalam mengatasi kegiatan ekspor nasional khususnya dari Indonesia timur, termasuk impor raw materialnya. Agar tidak terjadi ‘double handling’ dari daerah asal ke pelabuhan muat atau airport, dimana rata-rata pelabuhan dan airport ada sebagian besar ada di pulau Jawa,” ujar Aryanti, baru-baru ini.
“Dukungan pemerintah diharapkan menjadi motivasi bagi pemerintah daerah, khususnya Indonesia bagian timur, untuk lebih meningkatkan ekspor,” imbuh Aryanti.
Diharapkan IMTA Forum ini bisa menjadi wadah bagi pemerintah, akademisi dan praktisi untuk berdiskusi tentang kelancaran kegiatan mulitmoda transport yang dapat mendukung ekspor impor khususnya dari Indonesia timur.
“Kedepannya bisa menjadi masukan yang akan disampaikan kepada pemerintah agar dibuat kebijakan terpadu yang dapat mendorong ekspor dari Indonesia timur. Kemudian persiapan sistem kepabeanan yang terpadu antar daerah untuk melancarkan kegiatan ekspor impor tanpa mengurangi pengawasan di sektor kepabeanan,” imbuhnya.
Direktur Teknis Kepabeanan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Fajar Hariyanto memaparkan sistem pengawasan angkutan yang dilakukan perusahaan multimoda. Disarankan para pelaku bisnis multimoda mengurus setifikat AEO (Autorized Ecinomic Operator) agar mempermudah proses pekerjaannya di kepabeanan. Silahkan datang ke lantai 2 untuk diskusi lebih detail.
Asisten Deputi Fasilitasi Perdagangan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Tatang Yuliono menyampaikan tantangan dan strategi perkuatan angkutan multimoda. Ada 3 tantangan angkutan multimoda di Indonesia , yaitu masalah dalam keterpaduan prasarana, keterpaduan jaringan pelayanan, dan masalah dalam pembinaan dan pengembangan usaha multimoda. Kemenko Perekonomian siap untuk berdiskusi dengan para pelaku bisnis untuk memperbaiki sistem di kegiatan multimoda,
Artikel Terkait
Blood Brothers: Malcolm X & Muhammad Ali; Tiga Tahun Kedekatan Malcolm X dan Muhammad Ali
Malcolm X dan Muhammad Ali Adalah Sosok Penting
Kiat Memanfaatkan Platfrom Digital di Masa Pandemi
Kemenhub Minta Maaf atas Insiden di Batam