Masyarakat Dieng Kulon Berharap Bisa Jadi Lokasi Uji Coba Pembukaan Destinasi

- Kamis, 7 Oktober 2021 | 13:16 WIB
Masyarakat Dieng Kulon dan Sandiaga Salahuddin Uno (Kemenparekraf)
Masyarakat Dieng Kulon dan Sandiaga Salahuddin Uno (Kemenparekraf)
 
Banjarnegara, Jakarta.Suaramerdeka.com, - Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah, berharap kawasan Dieng dapat menjadi bagian dari destinasi uji coba penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk tempat wisata. 
 
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat melakukan visitasi ke Desa Wisata Dieng Kulon, siap mendukung hal itu. 
 
Dia mengingatkan agar pelaku parekraf, dalam hal ini Kelompok Sadar Wisata Dieng Kulon dan masyarakat pada umumnya untuk dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. 
 
"Masyarakat siap menjalankan protokol kesehatan. Karenanya Pak Kadis (Budpar Banjarnegara) diminta untuk mengajukan ke kami pengusulan uji coba pembukaan destinasi wisata di kawasan Dieng ini sehingga bisa kita persiapkan dan dimasukkan dalam daftar yang diujicobakan. Tapi prosesnya harus ada permohonan dari (pemerintah) Kabupaten," kata Menparekraf Sandiaga Uno, Rabu (6/10/2021). 
 
Desa Wisata Dieng Kulon salah satu destinasi wisata yang banyak diminati wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Berada di dataran tinggi 2.093 mdpl, Dieng Kulon memiliki udara dingin dengan pemandangan alam yang indah. Karena keindahan alamnya ini juga Dieng dikenal dengan julukan Negeri Di Atas Awan atau Nirwana. 
 
Daya tarik wisatanya antara lain Bukit Sikunir, dan Kawah Sikidang. Di kawasan ini juga terdapat Candi Arjuna serta Museum Kailasa dimana wisatawan dapat mengetahui sejarah terbentuknya Dieng
 
Wisatawan yang datang juga dapat menikmati berbagai suguhan seni seperti Tari Topeng Lengger, Kuda Lumping, dan Rampak Yaksa. 
 
Yang paling menarik adalah Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal yang kemudian dikemas oleh Pokdarwis setempat menjadi agenda tahunan bertajuk "Dieng Culture Festival". 
 
Dieng juga dikenal dengan berbagai produk ekonomi kreatifnya mulai dari kuliner seperti Mi Ongklok, Carica, Keripik Kentang, Keripik Jamur, serta minuman Purwaceng. 
 
"Kita ingin Desa Wisata Dieng Kulon bangkit, dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan wisatawan kembali datang," kata Sandiaga
 
Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Fauzi, mengatakan, Dieng Culture Festival merupakan agenda tahunan yang selalu menarik minat wisatawan dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat. Pada 2018, sebelum pandemi COVID-19 melanda, ajang yang berlangsung selama tiga hari itu dapat menarik minat 180 ribu pengunjung. 
 
"Dan memberikan manfaat bagi masyarakat di 18 desa sekitar. Kita sudah melakukan penelitian, bahwa wisatawan rata-rata pengeluarannya per hari selama festival tersebut sebesar Rp450 ribu. Sehingga total dalam tiga hari tersebut perputaran uang sekitar Rp90 miliar," kata Alif Fauzi. 
 
Dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga, banyak masyarakat yang memanfaatkan dengan mendirikan homestay. Saat ini tercatat terdapat 350 homestay dari awalnya yang hanya berjumlah 5. 
 
"Berkat perjalanan yang panjang, dan dukungan pemerintah desa sekarang masyarakat sudah bisa mendapatkan manfaat yang begitu banyak," kata Alif Fauzi. (G20)
 

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sambut Ramadhan, BNI Salurkan 77.000 Paket Sembako

Jumat, 24 Maret 2023 | 15:45 WIB

Hammersonic, Mekah-nya Metal, dan Kuasa Slipknot.

Jumat, 24 Maret 2023 | 09:11 WIB
X