JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia Anis Matta menegaskan, rakyat tengah mengalami goncangan yang besar akibat krisis sistemik berlarut yang dialami. Rakyat marah, sedih dan takut, akan tetapi juga frustasi.
"Sementara pada waktu yang sama, semua pihak merasakan bahwa para pemimpin tengah mengalami kebingungan dan keraguan serta kegamangan," katanya dalam perayaan HUT ke-2 Partai Gelora, Kamis (28/10) malam.
Menurutnya, setiap krisis besar yang berlarut, selalu menciptakan serangan pada jantung ideologi dan sistem. Oleh karena itu, goncangan besar seperti ini menjadi ujian berat bagi ideologi dan relevansi kepemimpinan.
Dikatakan, pada tahun 1928, dunia baru selesai dari Perang Dunia I dan segera menuju Perang Dunia II. Bangsa Indonesia juga mengalami situasi jiwa yang sama.
"Keraguan, kebingungan dan kegamangan bahwa cita-cita kemerdekaan mungkin saja kandas. Atau, terlalu jauh rasanya untuk dicapai. Sehingga, para pemuda muncul dan memunculkan satu tekad," ujarnya.
Tekad, semangat dan determinasi telah muncul, meski cita-cita kemerdekaan belum tercapai. Namun sudah ada identitas, yaitu Indonesia.
Sekarang, kata dia, di tengah goncangan yang menimpa rakyat dan kebingungan, keraguan dan kegamangan yang dialami oleh para pemimpin, dibutuhkan para pembawa obor keyakinan, harapan, tekad dan determinasi. Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan saat Gelora dideklarasikan.
Artikel Terkait
Survei Sebut Partai Gelora Masuk 10 Besar
Gelora Berhasil Bentuk Kepengurusan di 88 Persen Kecamatan Se-Indonesia