KTT G20 Hasilkan Sejumlah Rekomendasi

- Selasa, 2 November 2021 | 06:19 WIB

 

 

GLASGOW,suaramerdeka-jakarta.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang digelar selama dua hari (30-31/10/2021) di Roma, Italia menghasilkan sejumlah poin penting yang dituangkan dalam deklarasi dari para pemimpin negara. 

Deklarasi tersebut berisi tentang isu global yang menggambarkan perekonomian dunia termasuk tindakan bersama yang dapat dilakukan negara anggota G20. 

 “Leaders declaration ini terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemi dan apa yang dapat dilakukan bersama oleh negara-negara anggota G20,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi saat memberikan keterangan di hotel tempatnya bermalam di Glasgow, Skotlandia, Minggu (31/10/2021) malam waktu setempat. 

 

Baca Juga: China Lockdown Kota, Jepang dan Korsel Berdamai dengan Covid-19Baca Juga: Kamu Harus Tahu Peringatan Hari Besar di Bulan November, Ini Dia

Sejumlah isu yang masuk di dalam deklarasi tersebut antara lain kesehatan, energi dan perubahan iklim, perjalanan internasional, hingga ekonomi digital. Dalam bidang kesehatan, Indonesia termasuk salah satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force untuk membantu pendanaan penanganan kesehatan di masa pandemi. 

“Disepakati pembentukan joint health and finance task force untuk menyusun road map pendanaan bantuan penanganan kesehatan, khususnya untuk negara-negara miskin dan berkembang,” lanjutnya. 

Baca Juga: Kamu Harus Tahu Peringatan Hari Besar di Bulan November, Ini Dia

Pada isu energi dan perubahan iklim, Menlu menyebut terjadi perdebatan yang mendalam saat membahas mengenai target pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame menuju net zero emission.

“Dan tentunya semua sepakat bahwa untuk transisi energi diperlukan kerja sama internasional,” tambahnya. 

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Provinsi DKI Jakarta Terus Menurun

“Kita juga memasukkan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim USD100 miliar dari negara maju untuk negara berkembang dan pembentukan digital economy working group,” imbuhnya***

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bijak dan Lawan Hoaks

Selasa, 30 Mei 2023 | 16:35 WIB

Pentingnya Pemerataan Akses Internet

Selasa, 30 Mei 2023 | 16:18 WIB
X