JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) terus mengingatkan penyakit jantung dewasa ini juga bisa menyerang kaum muda. Penyakit ini juga bukan hanya karena bawaan lahir tetapi juga disebabkan gaya hidup tidak sehat hingga asupan nutrisi yang tidak maksimal.
"Kini kaum muda juga mudah terkena penyakit jantung selain jantung bawaan. Hal ini dikarenakan makanan yang tidak sehat seperti junk food, merokok, sebenarnya penyakit ini banyak faktornya juga," kata Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin dalam konferensi pers virtual, Senin, 8 November 2021.
Menurutnya, untuk mencegah penyakit jantung masyarakat tidak hanya perlu rutin olahraga namun banyak aspek yang perlu diperhatikan. Melihat hal tersebut, Yayasan Jantung Indonesia pun selalu mengingatkan pentingnya kesadaran menjaga kesehatan jantung.
"Sejak awal didirikan,YJI mengusung misi untuk membantu masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu, agar bisa mendapatkan akses medis maupun finansial demi keselamatan dan kesehatan jantung," tambahnya.
Baca Juga: Empat Dekade, Yayasan Jantung Indonesia Luncurkan Buku
Dalam acara 40 Tahun Yayasan Jantung Indonesia sekaligus peluncuran Buku Kolaborasi Seniman & Desainer, Esti memaparkan sampai Agustus 2021, YJI telah memberikan bantuan kuratif dan rehabilitatif bagi 2.175 pasien dengan penyakit jantung dari keluarga pra sejahtera.
"Hal tersebut tentu saja merupakan hasil jerih payah seluruh komponen YJI dalam hal penggalangan dana, serta dukungan dari para donatur, sehingga berbagai program promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dapat berjalan dengan baik,” ujar Esti.
Untuk menjangkau semua kalangan, memasuki usia 40 tahun YJI dirayakan dengan berkolaborasi dengan 11 seniman kontemporer dan 16 perancang busana dan perhiasan lewat tema “Show Your He(art)".
Para seniman tersebut adalah Aditya Novali, Agus Suwage, Angki Purbandono, Davy Linggar, Eddie Hara, Meliantha Muliawan, Mella Jaarsma, Mujahidin Nurrahman, Mulyana, Octora Chan, dan Syagini Ratna Wulan. Sedangkan para desainer adalah Adrian Gan, Auguste Soesastro, Cara Faye, Didit Hediprasetyo, Eddy Betty, fbudi, Ghea Panggabean, Harry Halim, Heaven Tanudiredja, Major Minor, Sebastian Gunawan, Sejauh Mata Memadang, Stella Rissa, Tangan, Toton, dan Tulola Jewelry.
Berbagai karya seni dan fashion pun dibuat dengan tema jantung yang memiliki pesan membangkitkan kepedulian pada pentingnya penanganan penyakit jantung. Misalnya saja Happy Salma perwakilan Tulola Jewelry mengatakan membuat bros yang terinspirasi dari pembuluh darah. Serta anting subeng khas Bali.
"Itu terinisprasi dari alam di Ubud dari akar pepohonan, namun akar tersebut berkesinambungan dengan pembuluh darah dan akar pun sebagai sumber kehidupan sama seperti jantung," katanya pada kesempatan yang sama.
Hingga saat ini, donasi karya telah dapat membantu kurang lebih 20 anak dengan cacat jantung bawaan dari keluarga pra sejahtera, dalam bentuk bantuan deteksi dini, kuratif dan rehabilitatif. Pameran tertutup tersebut juga dimanfaatkan untuk rekaman pameran virtual, yang mulai 9 November 2021, dapat dinikmati oleh publik melalui website.***