JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Pemilihan Umum Presiden dan Pemilihan Umum Legislatif diharapkan diharapkan tidak lagi berjualan isu SARA serta politisasi identitas. Sebab, selain konyol, hal itu juga berdampak luar biasa menyakitkan.
“Karena antar suku dan agama diadu domba serta diacak-acak. Jangan pula mencari sosok yang menimbulkan polemik, namun tetap dicalonkan. Jadi kalau sudah terstigma negatif dan punya cacat yang luar biasa, ya sudah. Kita harus betul-betul tegas untuk mengatakan itu,” kata Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional Siti Zuhro di Media Center MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (15/11).
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Menebar Nilai Kepahlawanan dalam Kontestasi Politik Nasional.
Menurutnya, masyarakat harus diajarkan dalam demokrasi participatory untuk ikut mengawal. Sehingga ada nuansa bottom up dan tidak didikte oleh konglomerat maupun oligarki.
Artikel Terkait
Presidential Threshold Hanya Batasi Jumlah Capres yang akan Berlaga
Presidential Threshold Hambat Munculnya Capres Potensial