JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah merumuskan peta jalan menuju Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
Persoalan lingkungan dan ketegasan menjalankan misi tersebut membutuhkan daya dukung transisi energi sehingga membuka ruang pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang optimal.
Sebagai wujud ambisi besar tersebut, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) melihat bahwa PLN telah menginstall agar PLTU yang efisien dan merencanakan banyak pembangkit EBT baru sebagai pengganti PLTU tersebut, maupun untuk mengisi kebutuhan tambahan ke depan.
Baca Juga: Marcus/Kevin Protes BWF, Merasa Diperlakukan Seperti Robot
PLN juga menyebutkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021- 2030 sebagai green RUPTL.
"Untuk memastikan pencapaianya, kami di MKI melihat masih banyak hal lain yang perlu dipersiapkan," kata Vice Chairman I MKI, Chairani Rachmatullah dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) dengan tema Presidensi G20: EBT Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060, pada Senin 22 November 2021.
Menurut dia, hal mendasar yang perlu disiapkan adalah model bisnis yang tepat untuk menjaga sustainability PLN sebagai penyelenggara layanan kelistrikan Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Open 2021: Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Babak Kedua
Dimana dari 64 gigawatt (GW) di Indonesia ini hampir 90 persen di kelola oleh PLN. Maka menjaga kehandalan layanan kelistrikan dianggap sangat penting sekali.
Ia menyebutkan, program transformasi yang fokus pada green lean, inovatif, customer focused yang selalu disampaikan PLN patut dihargai sebagai upaya sebuah korporasi untuk menjaga keberlanjutan usahanya.
Termasuk bagaimana PLN menyusun suatu rencana green RUPTL dan inovasi eksekusinya agar target 23 persen EBT 2025 dapat tercapai.
Baca Juga: Teknologi Digital Buka Peluang Usaha bagi para Pekerja
Kemudian bagaimana PLN mengimplementasikan digitalisasi di seluruh rantai bisnisnyauntuk menjadikan proses bisnisnya lean dan efisien.
"Namun green RUPTL ini sendiri kan baru bicara mengenai neraca daya yang dipasok mayoritas oleh pembangkit EBT nantinya," papar dia.
Artikel Terkait
Dekranas dan Kementerian ESDM Berdayakan Pelaku UMKM di Kawasan Geopark
Kejar Target EBT dan Penurunan Emisi, PLN-CEIA Perkuat Kolaborasi
Sukses Uji Coba Perdagangan Emisi Karbon, PLN Dukung Indonesia Pimpin Perdagangan Karbon Global