JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com
Indonesia memiliki kekuatan dan potensi yang besar dalam sektor energi terbarukan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan bahwa Indonesia memiliki 4.400 sungai yang besar maupun sedang yang dapat digunakan sebagai hydro power.
Jokowi juga menyampaikan dalam mendorong transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) dibutuhkan ongkos yang mahal. Pasalnya, listrik yang diproduksi dari energi fosil masih lebih murah dari pada EBT.
Oleh sebab itu, Presiden meminta kepada semua jajarannya agar bersama-sama membuat skenario transisi energi ini. Jika bisa berjalan lebih cepat akan lebih baik, namun menurutnya hitung-hitungan di lapangan harus dikalkulasi dengan detail.
Baca Juga: Citi Indonesia Membukukan Laba Bersih sebesar Rp869 Milyar di Triwulan Ketiga 2021
Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian dan ESDM, Rama Datau menanggapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa untuk proses EBT peran Pertamina dan PLN lah yang sangat menentukan untuk bisa berjalan dengan baik.
“Saya rasa peran Pertamina dan PLN lah yang sangat menentukan dalam proses transisi energi ini. Dan harapannya Pertamina dan PLN bisa merealisasikan investasi ini dengan baik,” ujar Rama Datau pada Kamis (25/11/2021).
Rama menambahkan bahwa perlu adanya terobosan dalam Pertamina dan PLN dalam mendorong realisasi EBT ini, dari program kerja hingga mereview atas kinerja sampai saat ini.
Artikel Terkait
Pertamina Diminta Berkomitmen Perbaiki Sistem Keamanan Kilang
Kilang Pertamina Internasional Siapkan Lima Inisiatif Menuju Transisi Energi
Budidaya dan Konservasi Tukik di Kebumen Didampingi Pertamina
Maret-Oktober Charging Station Pertamina Sudah 1.500 Kali Ngecas Mobil Listrik
Dukung Energi Bersih, Komisaris Utama Pertamina Kunjungi PGE Area Lahendong