Sedangkan di tahun ini, akan ada tambahan kapasitas terpasang dari PLTM sebanyak 13 proyek dengan total kapasitas 71,9 MW. Sedangkan ada dua PLTA di Poso Peaker dan Malea di Sulawesi Selatan. Poso Peaker menambah kapasitas terpasang PLTA sebesar 130 MW dan PLTA Malea sebesar 90 MW.
"Kami juga membangun PLTBG yang sudah beroperasi pada tahun ini di Pasir Mandoge dan Arung Dalam dengan masing masing kapasitas 2 MW," ujar Wiluyo.
Dalam transisi energi dan mencapai net zero emission, kata Wiluyo, PLN juga melakukan berbagai upaya. Selain menggenjot porsi EBT di pembangkitan. PLN juga melakukan rencana penghentian PLTU secara bertahap hingga 2050 mendatang.
PLN juga melakukan program co-firing di PLTU yang sudah beroperasi hari ini. Dengan porsi penggunaan pelet yang diolah dari sampah sebesar 10 persen untuk menggantikan porsi batu bara secara bertahap. Langkah ini selain untuk menurunkan emisi karbon juga menjadi salah satu cara penyelesaian persoalan sampah di Indonesia.
Baca Juga: 26 UMKM Berpartisipasi dalam Gernas BBI
Wiluyo juga menjelaskan, PLN telah sukses melakukan uji coba perdagangan emisi karbon di 26 unit PLTU. PLN telah mampu memperdagangkan 42.455 ton CO2 dengan harga rata rata Rp 30.000 atau 2 dolar AS per ton CO2.
Artikel Terkait
Komisaris PLN Usulkan Batam sebagai Tuan Rumah Forum G20
Menyongsong NZE 2060, PLN Diminta Siapkan Model Bisnis untuk Jaga Sustainability
HIPMI desak pembaharuan di Tubuh Pertamina dan PLN