JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,-
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBK kembali mendapatkan penghargaan Industri hijau Level 5 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atas keberhasilannya menerapkan prinsip Industri hijau.
Penghargaan diberikan karena Sido Muncul dinilai telah berhasil menjalankan prinsip keberlanjutan, termasuk pengaplikasian teknologi ramah lingkungan, pada proses bisnis dan rantai pasok usahanya.
General Manager Lingkungan Sido Muncul Hadi Hartojo mengatakan penghargaan Industri hijau ini sudah diterima sebanyak empat kali berturut-turut dan mendapatkan predikat tertinggi, yaitu Level 5.
Baca Juga: Musica Studios dkk Seperti Perompak Menjerit Dirampok
“Penghargaan ini telah diterima sejak 2017, 2018, 2019, dan 2021. Tahun lalu tidak diadakan karena pandemi Covid-19. Untuk penilaiannya, terhadap tiga aspek, yaitu aspek teknis, produksi, dan managemen. Dari ketiga aspek ini, Sido Muncul mendapatkan nilai di atas 92,” kata Hadi Hartojo di kantor Sido Muncul, Jakarta, baru-baru ini.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengaku penghargaan Industri hijau ini menjadi salah satu target Sido Muncul di bidang lingkungan hidup. Menurutnya, memelihara lingkungan dan bisnisnya adalah dua hal yang sama penting.
Ia sendiri mengakui bahwa penerapan prinsip keberlanjutan pada industri Jamu memiliki tantangan dan lebih sulit dibandingkan mengelola industri farmasi. Pasalnya, limbah industri Jamu memiliki kadar biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) yang tinggi.
Baca Juga: Keruwetan Punya Nama Baru; Royalti
“Kami pun mengembangkan teknologi untuk mengolah limbah. Termasuk, membangun plant dengan tangki up-flow anaerobic sludge blanket (UASB) untuk memproses berbagai varian limbah,” ujar Irwan.
Selain itu, sebagai perusahaan pabrik Jamu, Sido Muncul tidak hanya berfokus pada aspek bisnis semata, tapi juga memperhatikan dampak lingkungan dari pemakaian bahan baku.
‘Pengelolaan lomba itu tergantung dari pemakaian bahan bakunya. Kami pilih bahan- bahan yang berkualitas, yang punya rendemen (perbandingan berat kering ekstrak dengan jumlah bahan baku) zat aktif yang tinggi.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan baku secara berlebihan, sehingga lebih efisien,” lanjut Irwan.
Irwan menambahkan, limbah padat dari proses produksi Sido Muncul juga diolah menjadi bahan bakar. Efisiensi energi yang didapat pun bisa berlipat.
Sido Muncul juga akan membangun dan mengembangkan tempat pembibitan (nursery) tanaman rempah. Bibit tanaman rempah nantinya dibagikan kepada pemerintah dan masyarakat.
Artikel Terkait
Sido Muncul Berbagi Rejeki Kepada Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin
Sido Muncul Rilis Produk Minuman Kesehatan Baru
Tepat di Hari Kopi Dunia: SUDO BREW buka outlet di Indonesia dan Malaysia
Anak Perusahaan Sido Muncul Ekspor Perdana Minyak Atsiri ke Prancis
Ultah Sido Muncul Dirayakan Dengan Sederhana