Jakarta,suaramerdeka-jakarta.com- Berbagai upaya peringatan terus dilakukan berbagai pihak agar masyarakat untuk sementara tidak balik ke rumah masing masing di desa terdekat Semeru.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga agar mewaspadai awan panas guguran (APG), lahar, hingga kemungkinan erupsi sekunder Gunung Semeru, Jawa Timur.
"Potensi lainnya secondary explosion yang dimungkinkan terjadi saat material panas hasil APG yang terendapkan di sungai kontak dengan air sehingga terjadi perubahan fasa air menjadi fasa uap yang bertekanan cukup tinggi sehingga memunculkan letusan di sepanjang aliran sungai," ujar Kepala PVMBG, Andiani, Sabtu (11/12).
Andiani mengakui bahwa aktivitas APG masih berpotensi terjadi meski intensitas dan jarak luncurnya diperkirakan relatif kecil ketimbang 4 Desember lalu.
Baca Juga: Ramalan Jayabaya, Erupsi Semeru dan Analisis Supranatural Permadi
"Potensi bahaya yang lebih mengancam saat ini adalah lahar karena masuk musim penghujan dan data dari BMKG diperkirakan musim hujan akan berlangsung selama 3 bulan ke depan," tutur Andiani.

Ia meminta warga mewaspadai lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Andiani juga mengimbau warga mewaspadai lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Artikel Terkait
PB WI dan Gerakan Yellow Clinic Bantu Korban Bencana Gunung Semeru
Potensi Hujan Lebat di Puncak Semeru, BMKG Ingatkan Warga dan Relawan Ekstra Waspada
Via Citra Satelit BRIN Laporkan Kerusakan Lahan Akibat Erupsi Semeru Seluas 2.417,2 Hektare